Imlek
Jelang Imlek Perajin Barongsai di Kota Semarang Mulai Menggeliat, Kepala Kelinci Paling Laris
Meredanya pandemi membuat pengrajin barongsai mulai menggeliat. Tak terkecuali pengrajin barongsai di Jalan Hiri Sidodadi, Kecamatan Semarang Timur.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
"Dalam pembuatan barongsai, ayah saya pakai bambu untuk kerangka. Namun modifikasi saya lakukan dengan menggunakan rotan, karena lebih lentur," ucapnya.
Ia menjelaskan, pembuatan barongsai yang ia lakoni sempat terhenti.
Hal itu karena pendemi beberapa tahun lalu.
Dampak pandemi dikatakannya benar-benar membuatnya terpuruk.
"Padahal sebelum pandemi saya bisa membuat 40 barongsai dalam satu tahun. Tapi saat pandemi tidak ada pesanan sama sekali, namun kini mulai bangkit lagi," terangnya.
Huang menambahkan, pengerjaan satu barongsai membutuhkan waktu sepekan.
Proses tersebut tergantung pada tingkat kesulitan barongsai yang dipesan pelanggannya.
Huang dibantu oleh 4 pegawai dalam proses pembuatan barongsai pesanan tersebut.
"Pemasam terbanyak dari Pulau Bali, namun Jawa hingga NTB juga memesan barongsai ke saya," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.