Berita Salatiga

Inilah Damalung Blueprint, Cara Ungkap Kearifan Lokal Gunung Merbabu Melalui Album Musik

Damalung Blueprint merupakan suatu proyek kreatif berbasis pengetahuan yang selama ini terdapat di Gunung Merbabu.

Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/HANES WALDA MUFTI
Sesi diskusi Damalung Blueprint oleh para narasumber di 1915 Arts Koffie Huis Salatiga, Sabtu (14/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Damalung Blueprint merupakan sebuah ruang kreasi untuk menafsirkan kembali data-data arkeolog, filologi, antropologi, dan seni pertunjukan di Gunung Merbabu.

Damalung ini merupakan projek dari kelompok eksperimen bunyi dari Semarang Tridhatu.

Hasil penelitian serta kolaborasi tersebut dituangkan di 1915 Arts Koffie Huis Salatiga dengan kolaborasi oleh para pelaku seni serta digelarnya diskusi budaya.

Data hasil riset tersebut, disalin-bunyikan menjadi album musik bertajuk sama, serta dipertunjukkan di delapan titik lokasi mengikuti delapan arah mata angin bersama beberapa seniman.

Baca juga: Pujian Kemendagri Kepada Sinoeng N Rachmadi: Pj Wali Kota Salatiga Masuk Tiga Terbaik se Indonesia

Projects Manager Damalung Blueprint, Tries Supardi mengatakan, Damalung ini merupakan suatu proyek kreatif berbasis pengetahuan yang selama ini terdapat di Gunung Merbabu.

Projek itu didukung dana abadi kebudayaan dari Kemendikbud Ristek bersama Kemenkeu, dalam program Dana Indonesiana 2022.

“Saat ini telah menghasilkan karya album musik, alat musik eksperimen, 8 lukisan, 2 setelan busana, buku program hasil riset, film dokumenter, yang dipamerkan dalam puncak acara,” kata Tries kepada Tribunjateng.com, Sabtu (14/1/2023).

Dalam pengerjaan proyek tersebut, ada dua personil Semarang Tridhatu dalam menafsir melakukan karantina selama lima hari.

Saat melakukan karantina, kedua personil tersebut menghasilkan sembilan komposisi bunyi yang terkumpul dalam sebuah album musik.

Baca juga: Uji Coba ETLE Drone di Exit Tol Tingkir Salatiga, 20 Menit Dapatkan Puluhan Pelanggar

Menurutnya, kedua personil tersebut menemukan skriptorium untuk menyalin dan memaknai ulang naskah-naskah kuno Gunung Merbabu ke dalam bentuk bunyi.

“Membuat komposisi bunyi berbasis riset dari lontar kuno Gunung Merbabu."

"Imajinasi kami seperti ditarik kembali ke masa lampau, sangat jauh,” paparnya.

“Menelusuri kembali jejak para leluhur, merangkai puzzle, menyelami kembali nilai-nilai luhur yang hampir hilang,” imbuhnya.

Tries berkata, perjalanan ini tidak mudah karena dalam lima hari tersebut, para personil mengkarantina diri hingga berdiskusi agar menemukan jawaban dari Damalung Blueprint tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved