Wonosobo Hebat

Petugas Datangi Penjual Ciki Ngebul di Pujasera Wonosobo, Larang Penggunaan Nitrogen Cair

TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
Petugas Dinkes dan Satpol PP Kabupaten Wonosobo memberikan edukasi dan imbauan kepada penjual Cikibul di Pujasera Rita Pasar Raya Wonosobo, Rabu (18/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Petugas Dinkes bersama Satpol PP Kabupaten Wonosobo menindak pedagang penjual makanan yang menggunakan nitrogen cair dalam makanannya. 

Ciki Ngebul (Cikibul) atau disebut juga ice smoke ini jajanan yang sempat viral dan disukai anak-anak karena keunikannya bisa mengeluarkan asap. 

Penggunaan nitrogen di jajanan ini disebut-sebut mengakibatkan masalah kesehatan.

Ini setelah ditemukannya anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan di sejumlah daerah setelah mengkonsumsinya.  

Baca juga: Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Wonosobo Piala Bupati 2023 Digelar, 444 Atlet Bertanding

Baca juga: Siap Sampaikan Aspirasi Masa Jabatan Jadi 9 Tahun, 221 Kades se-Kabupaten Wonosobo ke Jakarta

Setelah melakukan survey beberapa hari lalu, Dinkes Kabupaten Wonosobo menemukan penjual Cikibul di Pusat Jajanan Selera Rakyat (Pujasera) Kawasan Rita Pasar Raya.

Dinkes pun menindaklanjuti pada Rabu (18/01/2023) setelah adanya Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji.

Kemenkes meminta pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk meningkatkan pengawasan serta pembinaan kepada pelaku usaha yang menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji.

Menurut Sutriatmoko, Kasi Farmalkes Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Wonosobo, penggunaan nitrogen cair tidak direkomendasikan untuk produk pangan siap saji.

Hal ini karena sifat nitrogen dalam bentuk cair atau padat itu suhunya ekstrem di minus 212 derajat Celsius. 

Jika suhunya minus sampai 212 derajat Celsius dan bersentuhan kulit akan menyebabkan salah satunya yakni melepuh. 

Petugas Dinkes dan Satpol PP Kabupaten Wonosobo memberikan edukasi dan imbauan kepada penjual Cikibul di Pujasera Rita Pasar Raya Wonosobo, Rabu (18/1/2023).
Petugas Dinkes dan Satpol PP Kabupaten Wonosobo memberikan edukasi dan imbauan kepada penjual Cikibul di Pujasera Rita Pasar Raya Wonosobo, Rabu (18/1/2023). (TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH)

Baca juga: Sanggar Ngesti Laras Wakili Indonesia ke Thailand, Bawakan Tari Topeng Lengger Khas Wonosobo

"Kalau di food grade, nitrogen fungsinya sebagai bahan penolong untuk proses pembuatan makanan."

"Fungsinya untuk pendinginan atau menurunkan suhu makanan itu dan proses pengemasan," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/1/2023). 

Sehingga makanan yang menggunakan nitrogen tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi. 

Fauzan, selaku pekerja outlet Cikibul di Wonosobo ini berucap, mengalami penurunan jumlah pembeli setelah adanya isu ini. 

"Saya hanya pelayan, yang punya orang Bandung."

"Harga per satu cup Rp 25 ribu."

"Penjualan saat ini menurun, biasanya satu hari yang beli bisa sampai 10 orang."

"Sekarang paling banyak 4 orang per hari," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/1/2023). 

Selama ini belum ada yang mengeluhkan sakit setelah mengkonsumsi Cikibul yang dijualnya.

Hanya saja Fauzan sempat melihat pembeli ada reaksi setelah mengkonsumsi Cikibul. 

Baca juga: Gerak Cepat Tangani Banjir di Kejajar, DPUPR Wonosobo Normalisasi Saluran Drainase

"Keluhan langsung tidak ada, cuma lihat reaksi anak-anak memang ada yang menggaruk lidah saat makan ini, cuma tidak ada komentar."

"Saya tidak tahu karena ini atau bukan," ucapnya. 

Kepala Satpol PP Kabupaten Wonosobo, Sumekto Hendro Kustanto mengatakan, penindakan berjalan baik dan target kooperatif.

Hanya dilakukan edukasi dan imbauan kepada penjual untuk tidak lagi menjual makanan menggunakan nitrogen cair. 

"Kami edukasi untuk alih berjualan makan lain."

"Orang berhak usaha, tetapi produknya yang aman."

"Yang kami lakukan sebagai bentuk penegakan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat."

"Kami akan lakukan pemantauan."

"Kalau masih berjualan, akan kami tindaklanjuti kembali," tuturnya. (*)

Baca juga: Sosok Wanita Korban Pembunuhan di Blora, Janda Pedagang Angkringan, Sudah Tiga Pekan Tidak Jualan

Baca juga: 2 Sapi Milik Warga Gondangrejo Karanganyar Terindikasi LSD, Apakah Itu?

Baca juga: Begini Strategi Industri Properti Raup Cuan di 2023, DPD REI Jateng: Optimis Masih Menjanjikan

Baca juga: Hingga Besok Pagi, Gelombang Tinggi di Perairan Utara Jawa Tengah, Ketinggian Capai 2,5 Meter