Berita Kabupaten Semarang
Penyakit LSD Merebak di Kabupaten Semarang, 819 Ekor Sapi Diduga Terjangkit
Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) mulai menjangkiti sapi-sapi di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) mulai menjangkiti sapi-sapi di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang per Rabu (18/1/2023), sudah terdapat 82 ekor sapi yang diduga kuat terjangkit penyakit kulit berbenjol menular tersebut.
Kasus yang terjadi baik pada sapi potong dan sapi perah tersebut mulai muncul pada awal Desember 2022 dan secara perlahan mulai meningkat setiap harinya.
Untuk jumlah kasus kumulatifnya, sudah sebanyak 819 ekor sapi di Kabupaten Semarang yang terkena penyakit itu.
Baca juga: Ngeyel! Sebagian Pedagang Pasar Bitingan Kudus Kedapatan Jual Makanan yang Mengandung Zat Berbahaya
Baca juga: Permintaan Terbaru Rafathar Bikin Mama Gigi Ketar-ketir, Kalau Ga Dituruti Aa Bakal Marah!
Kecamatan Bancak menjadi wilayah dengan kasus suspect LSD terbanyak, di mana data terbaru mencatat sebanyak 42 ekor terjangkit dan kumulatifnya mencapai 245 ekor.
Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menyampaikan, pihaknya telah mengajukan permohonan vaksin dan obat kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Saat ini kami belum ada alokasi obat untuk penanganan kasus LSD, vaksin juga dari provinsi belum ada stok awal tahun ini. Sementara kami sudah mengajukan dan rekan-rekan lapangan juga sudah siap untuk vaksinasi,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (19/1/2023).
Menanggapi merebaknya LSD, Wigati Sunu mengatakan pasar hewan di Kabupaten Semarang masih tetap buka.
Namun demikian, pemilik hewan yang terindikasi terjangkit LSD diminta untuk kembali pulang dan tidak beraktivitas di pasar untuk mencegah penyebaran penyakitnya.
Sunu menambahkan, tingkat morbid, risiko kematian hewan dan keparahan penyakit tersebut lebih rendah dibandingkan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat merebak beberapa waktu lalu.
“Lebih parah PMK,” imbuhnya.
Meskipun demikian, menurut Sunu, daging sapi yang terjangkit LSD masih aman untuk dikonsumsi.
LSD sendiri ditularkan melalui medium hewan serangga seperti lalat, nyamuk, dan sebagainya.
Sunu mengimbau warga atau peternak sapi untuk menjaga kebersihan kandang, pemberian vitamin serta makanan atau pakan yang baik. (*)
Skandal 5 Orang di Papringan Kabupaten Semarang, Sertifikasi Tanah Dikorupsi Ramai-ramai Rp 907 Juta |
![]() |
---|
Kronologi Ayah di Bandungan Paksa Inses Anaknya, Berawal Niat Baik Korban |
![]() |
---|
Di Balik Temuan Jasad Juru Parkir di Parit Pasar Lanang Ambarawa, Diduga Meninggal 4 Jam Sebelumnya |
![]() |
---|
Pemotor Terseret hingga 50 Rumah Warga Ngendo Terdampak, Kisah Banjir Bandang di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
ASN di Kabupaten Semarang Ramai-ramai Minum Susu Sapi Perah dari Peternak Lokal, Seusai Jalan Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.