Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jatim

Remaja Hamil di Luar Nikah Meningkat, LDII: Perlunya Program Berkesinambungan Anak hingga Dewasa

Berita mengenai 191 siswi di Ponorogo yang meminta dispensasi untuk menikah, merupakan pucuk gunung es.

parent24
ilustrasi hamil 

KH Aceng menambahkan, penguatan religius merupakan faktor yang paling penting supaya manusia tidak terjebak dalam perilaku negatif.

“Ketika mereka mendapatkan hikmahnya agama yakni takut kepada Allah, maka manusia generasi muda kita tidak akan terpengaruh.

Untuk itu, kita buat mereka genarasi yang berpengaruh, tidak terpengaruh,” tutupnya.

PR Bagi Orang Sekampung

Dampak hamil di luar nikah, bukan hanya tekanan mental yang diderita pelaku akibat hukuman sosial.

Namun juga bayi yang dikandung remaja itu, mereka sudah mengalami gangguan psikologis sejak di kandungan. Maka perlu edukasi bagi para remaja mengenai pergaulan.

Oleh karena itu, Koordinator Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII Siti Nurannisa Parama Bekti mengatakan, perlu “orang sekampung” untuk membesarkan seorang anak.

“Memahami bahwa pengasuhan adalah urusan bersama kemudian saling menyadari untuk bekerjasama dan saling bergotong royong melakukan kontribusi menumbuhkan lingkungan yang sehat, memang sebuah tanggung jawab yang penuh tantangan,” ujarnya.

Nisa mengatakan, sulit untuk menemukan akar masalah di balik terjadinya ratusan anak di Ponorogo hamil di luar nikah. Namun fenomena ini menjadi cermin bahwa ada yang tidak pas dalam upaya mendidik anak-anak mengenai budi pekerti dan akhlak.

“Permasalahan ini bukan urusan orang tua saja, tapi lagi-lagi ini adalah urusan kita bersama, urusan orang sekampung,” ungkapnya.

Dalam keluarga perlu dibangun hubungan reflektif antara orang tua dan anak.

Menurutnya, saat ini, hubungan lebih didominasi dengan instruksi daripada dialogis, tidak terbiasa bertanya dan berdiskusi.

Jika dalam keseharian saja sulit untuk bercerita, apalagi terkait edukasi kehidupan seksual.

“Anak-anak tidak memiliki model bagaimana membangun relasi atau hubungan dalam pernikahan yang aman dan penuh kasih sayang dalam keluarga, sehingga tak bisa dipungkiri, anak-anak yang rindu kehangatan tersebut akan mencari di tempat lain,” tuturnya.

Selanjutnya, kata Nisa, keluarga harus mampu menumbuhkan hubungan yang hangat, penuh kasih sayang dan penerimaan antaranggota keluarga. Mendidik budi pekerti atau akhlak sama besar dan pentingnya dengan pengetahuan lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved