Video Rombongan Komisi V DPR RI Kunjungi Banjir Rob Demak, Akui Tak Bisa Tangani Cepat

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Berikut ini video Rombongan Komisi V DPR RI Kunjungi Banjir Rob Demak, Akui Tak Bisa Tangani Cepat.

Komisi V DPR RI mengakui penanganan banjir rob di Kabupaten Demak tidak bisa secara cepat.

Meski begitu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI tetap bersikeras meminta PUPR bisa tangani permasalahan tersebut selesai di tahun 2024.

Demikian yang disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw saat bersama rombongannya berkunjung di Kabupaten Demak, Kamis (18/1/2023).

Menurutnya, dengan kehadiran Komisi V DPR RI di beberapa daerah banjir di Kabupaten Demak, bisa menjadi bukti bahwa benar sudah hampir 10 tahun warga di beberapa daerah Kabupaten Demak harus berdampingan dengan banjir rob.

Selain itu, dampak banjir rob di Kabupaten Demak juga sempat menghilangan satu perkampungan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

"Kehadiran kami untuk pemerintah harus hadir lebih cepat karena makin lama makin besar, sudah banyak perumahan pas bulan Desember rob ombak besar ada perkampungan yang sudah hilang," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI, kepada Tribunjateng, Kamis (18/1/2023).

Dengan melakukan kunjungan di daerah banjir di Demak, lanjut dia, setidaknya bisa membawa aspirasi masyarakat yang terdampak banjir rob.

"Anggota DPR RI akan membawa aspirasi yang didapatkan rob di Kabupaten Demak maka kami saat ini akan berdikusi apa saja masalahnya," ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya mendapatkan beberapa solusi penanganan banjir rob di Kabupaten Demak, di antaranya, seperti pelebaran sungai ataupun pendalaman muara sungai, dan tanggul laut.

"Paling penting bagaimana penanganan kedepan, untuk PUPR harus ada desain untuk mengatasi itu, kami yang ingin minta PUPR nanti agar di tahun 2024 bisa ditangani secara keseluruhan ," ujarnya.

Kendati demikian, kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI, mendapati penyebab dan penanganan banjir rob di Kabupaten Demak bukan menjadikan Kabupaten Demak bisa cepat terlepas dari banjir rob, lantaran permasalahan ini besar dan lama.

"Jadi tidak gampang menyelesaikan permasalah ini tidak bisa satu, dua tahun harus ada jangka panjang," ungkapnya. (*)