Berita Nasional

Isu Reshuffle Kabinet 1 Februari Makin Mencuat, PDIP Sodorkan Nama ke Jokowi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui bahwa partainya sudah menyodorkan nama calon menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: m nur huda
YouTube/ PDI Perjuangan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengakui bahwa partainya sudah menyodorkan nama calon menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Maka membangun Waduk Jatiluhur itu mengandung angka-angka itu. Kemudian menetapkan pola pembangunan semesta berencana, itu total halamannya seperti itu, mewakili 17-8-45 sehingga itu preferensi biasa dipilih para pemimpin. Ya, kita tunggu saja apakah akan terjadi reshuffle atau tidak, kita tunggu saja keputusan presiden," kata dia.

Presiden Jokowi sendiri sebelumnya meminta publik untuk menunggu. Ia enggan berkomentar banyak soal kabar reshuffle yang akan diumumkan Rabu 1 Februari 2022.

"Tunggu," kata Jokowi saat ditemui usai mengecek proyek sodetan Kali Ciliwung di Jakarta Timur, Selasa (24/1). Ini adalah jawaban yang selalu diulang-ulang Jokowi soal reshuffle.

Sejauh ini, ia tidak membantah ihwal isu reshuffle ini.

"Tunggu saja, ditunggu saja," kata Jokowi saat ditanya kemungkinan adanya reshuffle pada tahun ini mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2022).

Ketika ditanya apakah reshuffle akan berasal dari Menteri NasDem, Jokowi kembali memberikan jawaban yang sama. "Ditunggu saja," kata dia.

Tiga hari kemudian, Jokowi juga tidak membantah isu ini. "Besok. Ya besok, bisa Jumat bisa Senin bisa Selasa bisa Rabu," kata Jokowi sambil tertawa kecil, saat mengunjungi Blok Rokan di Dumai, Riau, Kamis (5/1).

Sementara Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono juga sempat merespons isu reshuffle yang kemungkina akan dilakukan pada Rabu 1 Februari 2023.

"Ya, kalau itu [reshuffle] kan hak prerogatif Pak Presiden, kapan saja bisa dilakukan. Jadi tidak pada waktu tertentu, harus bulan ini. Tidak. Tapi kapan saja itu bisa dilakukan," kata Mardiono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1).

Mardiono berpandangan reshuffle dibutuhkan agar sisa pemerintahan Jokowi lebih efektif. Ia pun menghormati keputusan Jokowi jika reshuffle terjadi.

"Nah, tentu reshuffle ini diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan di mana sisa pemerintahan yang tinggal dua tahun ini diperlukan adanya kinerja yang lebih efektif lagi," ucap Mardiono.

"Kalau kemungkinan Presiden Jokowi melakukan reshuffle itu sah aja karena itu memang hak yang harus kita hormati," ucapnya.

Mardiono menuturkan sejauh ini belum ada jadwal Jokowi mengumpulkan seluruh ketum parpol.

Namun, tak menutup kemungkinan Jokowi sudah mengundang para ketua umum partai politik satu per satu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved