Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: Korban Tewas Capai 100, Polisi Sebut sebagai Aksi Balas Dendam

Ledakan bom bunuh diri mengguncang masjid di Pakistan pada Senin (30/1/2023). Jemaah yang meninggal dunia telah mencapai 100 orang.

GOOGLE
Ilustrasi bom 

TRIBUNJATENG.COM, PESHAWAR – Ledakan bom bunuh diri mengguncang masjid di Pakistan pada Senin (30/1/2023).

Jumlah korban tewas terus bertambah.

Terbaru, jumlah jemaah yang meninggal dunia telah mencapai 100 orang.

Baca juga: Ledakan Bom di Masjid Pakistan: Korban Tewas Bertambah Jadi 61 Orang, Kebanyakan Polisi

Ledakan tersebut pada mulanya dilaporkan menewaskan 17 orang, lalu bertambah menjadi 28 orang, 47 orang, dan 61 orang.

Jumlah korban tewas terus bertambah karena semakin banyak jenazah yang berhasil dari puing-puing masjid.

Petugas keamanan memeriksa lokasi ledakan masjid di dalam markas polisi di Peshawar pada 30 Januari 2023. Sedikitnya 61 orang tewas dalam ledakan masjid di markas polisi di Pakistan.(AFP/MAAZ ALI)
Petugas keamanan memeriksa lokasi ledakan masjid di dalam markas polisi di Peshawar pada 30 Januari 2023. Sedikitnya 61 orang tewas dalam ledakan masjid di markas polisi di Pakistan.(AFP/MAAZ ALI) (Kompas.com/Istimewa)

Kebanyakan korban tewas dalam ledakan di masjid Pakistan di Ibu Kota Provinsi Peshawar kali ini adalah polisi.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengatakan kepada Majelis Nasional Pakistan, bahwa korban tewas termasuk 97 petugas polisi dan tiga warga sipil.

Sementara itu, sebanyak 27 korban dilaporkan masih dalam kondisi kritis.

Masjid itu memang berada di dalam kompleks kantor polisi yang dijaga ketat. Polisi disebut sedang menyelidiki bagaimana pengebom tersebut bisa masuk.

"Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang melakukan tugas membela Pakistan," kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan.

Puluhan petugas polisi yang terbunuh telah dimakamkan dalam beberapa upacara doa massal. Peti jenazah mereka diselimuti dengan bendera Pakistan.

 
Polisi sebut serangan balas dendam


Kepala Polisi Kota Peshawar Muhammad Ijaz Khan mengatakan pada Selasa (31/1/2023), ledakan di sebuah masjid di dalam markas polisi Pakistan kali ini disebabkan oleh bom bunuh diri.

Dia menyatakan, ledakan itu adalah serangan balas dendam yang ditargetkan.

Saat kejadian, ada sekitar 300 dan 400 polisi yang tengah menjalankan salat ashar di kompleks masjid.

"Kami berada di garis depan mengambil tindakan terhadap militan dan itulah mengapa kami menjadi sasaran. Tujuannya adalah untuk melemahkan semangat kami sebagai sebuah kekuatan," kata Muhammad Ijaz Khan kepada AFP.

Pada Selasa malam, tim penyelamat akhirnya mengakhiri operasi evakuasi korban ledakan di masjid Pakistan

Koban yang selamat langsung dilarikan ke ke rumah sakit.

Seorang petugas polisi yang menjadi korban ledakan bom di masjid Pakistan adalan Wajahat Ali. 

Polisi berusia 23 tahun itu mengalami patah kaki akibat ledakan.

"Saya tetap terperangkap di bawah reruntuhan dengan mayat di atas saya selama tujuh jam. Saya sempat kehilangan semua harapan untuk bertahan hidup," cerita dia ketika berada di dalam rumah sakit.

Shahid Ali, korban selamat lainnya, mengatakan ledakan itu terjadi beberapa detik setelah imam memulai salat Ashar.

"Saya melihat asap hitam membubung ke langit. Saya berlari keluar untuk menyelamatkan hidup saya," kata petugas polisi berusia 47 tahun itu.

Kepala Kepolisian Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Moazzam Jah Ansari, mengatakan seorang pengebom bunuh diri telah memasuki masjid sebagai tamu, membawa 10-12 kilogram bahan peledak dalam bentuk serpihan.

Dia menambahkan bahwa kelompok militan yang berafiliasi dengan Taliban Pakistan mungkin berada di balik serangan itu. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Tewas Ledakan di Masjid Pakistan Jadi 100 Orang, Polisi: Serangan Balas Dendam"

Baca juga: 40 Orang Tewas! Bom Meledak di Sebuah Masjid yang Sedang gelar Sholat Berjamaah di Pakistan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved