Berita Sragen
Pemkab Sragen Gelontorkan Dana BTT Rp 200 Juta untuk Penanggulangan LSD
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan mengalokasikan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan mengalokasikan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Setidaknya lebih dari Rp 200 juta akan digelontorkan untuk membeli kebutuhan atau perlengkapan guna penanggulangan penyakit LSD dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan adanya penyakit LSD di Kabupaten Sragen ini bisa dalam situasi mendesak sehingga bisa menggunakan DTT.
Meski bisa menggunakan BTT, Yuni mengaku harus dilakukan kajian khusus terlebih dahulu yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Sragen.
"Kalau memungkinkan, ini termasuk mendesak sehingga bisa mengeluarkan dana tak terduga. Harus ada kajian khusus, bisa menganggarkan dana BTT diupayakan ada pergeseran anggaran," kata Bupati Yuni.
Meski begitu, Bupati mengaku belum bisa menyampaikan secara detail. Pihaknya menyerahkan seluruhnya ke DKP3 untuk merinci kebutuhannya.
"Dana kita hitung dulu, kan yang mengerti estimasi kebutuhan dinas terkait. Berapa obat yang harus dibeli, antibiotik, vitamin desinfektan, sitrun, cuka yang lainnya. Biar dinas yang mengkaji," kata Yuni.
Yuni melanjutkan, pada minggu ini estimasi tersebut harus clear agar bisa segera dibelanjakan pekan ini juga. Setelah belanja pekan ini, Yuni mengaku akan segera mendistribusikan ke masyarakat pekan depan.
Sementara itu, kasus LSD di Kabupaten Sragen terus meroket. Data per Minggu (29/1/2023) terdapat 733 ekor sapi yang terkena LSD sementara pada Senin (30/1/2023) ada 770 kasus.
Kepala DKP3 Kabupaten Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari mengatakan kasus LSD di Sragen memang masih tinggi. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan laju perkembangannya salah satunya vaksinasi.
Eka sapaan akrabnya mengatakan pihaknya sudah menyuntikkan sebanyak 4.000 lebih dosis vaksin. Untuk saat ini, ketersediaan vaksin di Sragen kosong.
"LSD di Sragen masih tinggi perkembangan kasusnya. Upaya untuk menekan laju perkembangannya kita menggunakan berbagai macam cara salah satunya adalah vaksinasi. Kemarin vaksinasi sudah kita selesaikan 4.000 dosis," kata Eka.
Selain itu dirinya juga berpesan kepada peternak agar selalu menjaga kebersihan kandang dengan menyemprot desinfektan. Eka mengatakan pihaknya juga menyiapkan cairan desinfektan yang akan didistribusikan ke masyarakat. (uti)
Baca juga: Minyakita Masih Langka, Pedagang Pasar: Adanya yang Kemasan Harga Mahal
Baca juga: Pemkot Semarang Usulkan Pembangunan Groundsill di Hulu Sungai cegah Banjir Wilayah Semarang
Baca juga: Dedy Yon Harap Rancangan RDTR Kota Tegal Disetujui Ditjen Tata Ruang
Baca juga: Video Yayasan Sunan Kalidjogo Demak Kecewa Sertifikat Tanah Wakaf Diserahkan ke Pihak Lain
Apesnya Maling di Sragen: Susah-Susah Curi Motor dalam Kondisi Ban Bocor, Dapatnya Cuma Rp40 Ribu |
![]() |
---|
M Qodari Sebut Terobosan Sigit Pamungkas Jadi Teladan Kepala Daerah di Indonesia |
![]() |
---|
Nasib Dapur MBG Sragen Ditutup Usai Sajikan Nasi Kuning Favorit Anak-anak Ternyata "Beracun" |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Dua Pelaku Pembalakan Liar di Hutan Jati Sragen, Satu Pelaku Tewas Saat Kabur |
![]() |
---|
Suaranya seperti Orang Bersin, 2 Ular Kobra Saling Lilit di Kamar Mandi Kagetkan Warga Sragen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.