Berita Semarang
AREBI Jateng Optimistis Prospek Properti 2023 Masih Cerah, Potensi Kawasan Industri Jadi Penopang
Pasar properti di Jawa Tengah dipandang masih memiliki prospek menjanjikan tahun ini.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pasar properti di Jawa Tengah dipandang masih memiliki prospek menjanjikan tahun ini. Hal itu di antaranya didukung sektor industri yang diyakini akan tetap mengalami pertumbuhan meski di tengah ancaman resesi global.
"Kita tahu bahwa di Jawa Tengah ini ada banyak industri. Kemudian menariknya dari industri ini, banyak investor dari luar Jawa Tengah yang buka pabrik di Jateng. Pemerintah mendukung hal ini dengan adanya kawasan industri, kemudian infrastruktur jalan tol yang sudah sangat mendukung. Sehingga tahun 2023 masih prospek dan justru menurut saya semakin lama semakin bagus, karena banyak juga investor yang tidak hanya dalam negeri, tapi juga dari luar negeri," kata Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jawa Tengah Winasis Murni Suwandito di sela Musyawarah Daerah (Musda) DPD AREBI Jateng di Semarang, Kamis (2/2/2023).
Winasis lebih lanjut menjelaskan, sektor industri memiliki andil besar bagi pertumbuhan real estate broker di Jawa Tengah.
Selain sebagai yang utama, dia menambahkan, perkembangan zona industri di Jawa Tengah juga merambah ke sektor lainnya seperti perumahan dan perhotelan.
"Misalnya Jateng bagian utara cenderung industri, ini juga selain menarik investor yang mau buka pabrik, developer-developer pun menyiapkan. Jadi ini sudah ada developer-developer besar yang sudah punya tanah ratusan hektar di Jateng untuk pengelolaan maupun pengembangan residensial juga. Kemudian Jateng bagian selatan, konturnya banyak bukit. Ini banyak perkembangan ke arah pariwisata. Jadi Jateng sangat potensial," terangnya.
Di sisi lain, di tengah tingginya potensi ini Winasis menyebut di Jawa Tengah belum banyak kantor property agent.
Winasis mengatakan, kantor property agent AREBI Jateng saat ini tercatat ada 50 kantor.
"Di daerah ini belum banyak kantor property agent. Padahal itu prospek yang besar," ujarnya.
Ketua Umum AREBI Lukas Bong menambahkan, jumlah kantor property agent AREBI secara nasional tercatat ada 1.268 kantor yang tersebar di 13 DPD.
Adapun dia menyebut, penopang pertumbuhan AREBI secara nasional saat ini yakni perumahan.
"Sekarang yang cari property ini banyak end user, dan mereka tidak banyak mencari apartemen atau vertical house. Mereka banyak mencari rumah tapak. Artinya, mereka banyak main di bawah harga Rp 1 miliar. Ini kita lihat trennya para pembeli dari end user itu umumnya milenial. Ada sekitar 45 persen market milenial. Dari angka tersebut, 99 persen belinya melalui KPR," jelasnya.
Di sisi itu melihat potensi Jawa Tengah sendiri, menurut Lukas, Jawa Tengah berada di posisi strategis yang menjadi penghubung Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut menurutnya akan turut mendorong perkembangan perumahan.
"Disadari atau tidak, impact pembangunan infrastruktur ini luar biasa. Apalagi Sulawesi sudah ada kereta api. Next Sumatra sudah ada jalan tol Trans Sumatera, itu akan membuka pembangunan terutama perumahan," imbuhnya.
Hadir dalam Musda DPD AREBI Jateng yakni para anggota dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang meliputi principal, pengelola kantor, dan owner. Kegiatan Musda ini juga diisi dengan seminar pelatihan untuk para leader terkait management office sekaligus juga pemilihan ketua DPD AREBI Jateng.
Dalam hal ini, Winasis kembali terpilih menjadi Ketua DPD AREBI Jateng. (*)
| KPU dan Undip Gelar Seminar Nasional, Bahas Refleksi Pemilu 2024 dan Penguatan Tata Kelola Demokrasi |
|
|---|
| Anggota DPRD Nilai Program Vasektomi Berinsentif di Kota Semarang Harus Tepat Sasaran |
|
|---|
| Fikom SCU Bangun Jembatan Antara Kampus dan Industri Digital Lewat Internship Fair 2025 |
|
|---|
| Sosok Nicole Sunshine Kosasih, Pelajar Semarang Raih Emas di Singapore World Dance Festival 2025 |
|
|---|
| Tren Baru KB Pria di Semarang: Vasektomi Dibayar Rp 1 Juta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.