Berita Semarang
KPU dan Undip Gelar Seminar Nasional, Bahas Refleksi Pemilu 2024 dan Penguatan Tata Kelola Demokrasi
Undip bersama KPU RI menggelar Seminar Nasional Sehari bertajuk 'Tata Kelola Pemilu dan Pilkada Tahun 2024: Refleksi dan Proyeksi'.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan (DPIP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip), bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), menggelar Seminar Nasional Sehari bertajuk 'Tata Kelola Pemilu dan Pilkada Tahun 2024: Refleksi dan Proyeksi', Kamis (13/11/2025) di Auditorium Gedung A FISIP Undip, Tembalang, Semarang.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara nasional, di antaranya Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin, Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos, Ketua Bawaslu Jawa Tengah Muhammad Amin, Ketua KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono, serta para akademisi dan pemerhati demokrasi dari berbagai kampus.
Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin menyampaikan, kegiatan bersama kampus seperti ini menjadi bagian dari upaya KPU RI untuk memperkuat sinergi dengan kalangan akademik dalam mengevaluasi pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.
Seminar bukan hanya diikuti mahasiswa DPIP FISIP Undip, namun juga sejumlah mahasiswa dari kampus di Kota Semarang seperti Unwahas, Unnes, dan UIN Walisongo.
"Ini bagian dari kerja sama kami dengan banyak kampus, termasuk Undip, untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemilu serentak. Kami juga meminta masukan dari berbagai pihak, baik akademisi maupun mahasiswa, terkait ide-ide dan isu perbaikan pemilu ke depan," ujarnya.
Baca juga: Sinergi KONI Kota Semarang dan Undip: Bangun Ekositem Olahraga di Lingkungan Kampus
Afifuddin menambahkan, pihaknya berharap kalangan muda, khususnya mahasiswa generasi Z, bisa terlibat aktif dalam memberikan gagasan segar untuk memperkuat partisipasi politik.
"Mahasiswa tentu punya pikiran-pikiran baru. Banyak dari mereka berasal dari kelompok Gen Z, yang menjadi tantangan tersendiri di era disrupsi seperti sekarang. Media sosial, misalnya, bisa kita manfaatkan sebagai sarana pendidikan pemilih dan media pembelajaran politik yang positif," jelasnya.
Menurutnya, KPU RI akan terus mendorong inovasi pendidikan pemilih yang lebih relevan dengan dunia anak muda, agar partisipasi generasi tersebut semakin meningkat dalam setiap penyelenggaraan pemilu.
"Harapan kami, semakin banyak anak muda yang terlibat aktif, bukan hanya sebagai pemilih, tapi juga sebagai bagian dari penggerak demokrasi," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan (DPIP) FISIP Undip, Nur Hidayat Sardini menjelaskan bahwa seminar ini merupakan refleksi terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 yang berlangsung hampir bersamaan dengan tahapan Pilkada.
"Kebutuhan akan peningkatan kualitas tata kelola pemilu ini sangat diperlukan. Setelah pemilu digelar, perlu ada refleksi yang menjurus pada peningkatan kualitas penyelenggaraan. Dalam konsep keilmuan, itu disebut electoral governance, bagian dari pengembangan good governance di ranah kepemiluan," papar NHS sapaannya.
Ia menambahkan, tema seminar kali ini lahir dari diskusi akademik internal yang kemudian disambut baik oleh KPU RI.
"Seminar ini menjadi forum reflektif dan akademik untuk memperkuat bangunan good electoral governance di Indonesia,” jelasnya.
NHS menyoroti pentingnya memperkuat electoral governance atau tata kelola kepemiluan yang baik.
Dalam konteks akademik, istilah tersebut merupakan turunan dari konsep good governance yang diterapkan dalam sistem pemerintahan, namun diadaptasi khusus dalam ranah penyelenggaraan pemilu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113_Seminar-KPU-dan-Undip.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.