Berita Semarang
Perlu Sarpras, Gedung Ki Narto Sabdo Belum Siap Operasional
Pembangunan fisik Gedung Ki Narto Sabdo telah selesai. Namun, gedung tersebut belum dapat dioperasionalkam sebagai gedung kesenian
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembangunan fisik Gedung Ki Narto Sabdo telah selesai. Namun, gedung tersebut belum dapat dioperasionalkam sebagai gedung kesenian karena masih perlu sarana dan prasarana (sarpras).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso memaparkan, serah terima gedung Ki Narto Sabdo dari Dinas Penataan Ruang (Distaru) kepada Disbudpar. Gedung tersebut saat ini belum sepenuhnya siap digunakan untuk kegiatan kesenian mengingat masih perlu sarana prasarana (sarpras).
Wali Kota Semarang, kata dia, meminta Dinas Penataan Ruang (Distaru) untuk mengisi kekurangannya.
"Kekurangan sarpras antara lain lighting, brijing, ruang rias, pintu pendingin ruangan, sound system, dan lain-lain," sebut Wing, Selasa (7/2/2023).
Pihaknya akan tetap menunggu sarpras lengkap terlebihdahulu. Pasalnya, jika menyewa alat untuk operasional akan membebani anggaran. Di sisi lain, operasional juga tidak akan maksimal. Terlebih, gedung tersebut merupakan gedung pertunjukan berskala internasional.
"Dari pada tidak maksimal, harus dilengkapi dulu kekurangan sarprasnya. Memang kami ada sound tapi untuk gedung pertemuan bukan untuk pertunjukan. Kalau untuk pertunjukan tentu harus propper dari segi kualitas dan spesifikasi," papar Wing.
Dia memastikan, operasional gedung Ki Narto Sabdo akan mulai pada 2023 ini mesmi saat ini pemerintah masih perlu melengkapi sarpras. Kekurangan sarpras dianggarkan pada tahun knk.
"Memang tahun lalu belum clear karena anggaran terbatas, tapi tahun ini dianggarkan lagi. Targetnya buat HUT Kota Semarang, bisa digunakan," ucapnya.
Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru), M. Irwansyah menjelaskan, pembangunan gedung telah selesai. Namun, sarpras memang perlu dilakukan penambahan, antara lai sisi interior, atribut, hingga sound sistem, beserta lighting. Adapun sound sistem standar sudah ada.
"Kalau pentas yang skala kecil siap karena soundsystem sudah ada. Sambil diisi bisa menyiapkan apa yang bisa ditampilkan disana," paparnya.(eyf)
Baca juga: Ini Penjelasan Ilmiah Perubahan Perilaku Binatang Jadi Pertanda Gempa Bumi
Baca juga: Seabad NU, Ganjar: Saatnya NU Jemput Masa Depan Lebih Modern
Baca juga: Profil Gilbert Agius Calon Pelatih PSIS Semarang, Pahlawan Valletta dan Mantan Pelatih Timnas Malta
Baca juga: BPBD Pakai Metode Terasering Atasi Dampak Tebing Longsor Setinggi 30 Meter di Susukan Ungaran
Menkes dan Walikota Semarang Lepas Ribuan Telur Nyamuk Wolbachia di Tembalang |
![]() |
---|
Semarang Jadi Pilot Project Pertama Metode Wolbachia untuk Tekan Kasus DBD |
![]() |
---|
Piutang PBB Kota Semarang Rp 676 Miliar, Wajib Pajak Menunggak Dipanggil untuk Klarifikasi |
![]() |
---|
Aston Inn Pandanaran Semarang Hadirkan Ragam Paket Pernikahan |
![]() |
---|
Mantan Kapolsek Tugu Semarang Jadi Kasubid Penmas Polda Jateng |
![]() |
---|