Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

beacukai tanjung emas

Hasil Sinergi di Pelabuhan Tanjung Emas, Bea Cukai Musnahkan Kepiting Impor Ilegal

Sebanyak 1.850 karton kepiting beku impor berhasil dimusnahkan dengan cara ditimbun di TPA Jatibarang Semarang.

Editor: raka f pujangga
Istimewa
Bea Cukai dan Karantina mengawal proses pemusnahan Barang yang Menjadi Milik Negara di TPA Jatibarang Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM - Sebanyak 1.850 karton kepiting beku impor berhasil dimusnahkan dengan cara ditimbun di TPA Jatibarang Semarang.

Pemusnahan ini merupakan hasil sinergi bersama Bea Cukai Tanjung Emas dengan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Tengah, PT Pelabuhan Indonesia Cabang Pelabuhan Tanjung Emas, Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) dan PT Pelayaran Bintang Putih, Selasa (24/09/24).

Baca juga: Tingkatkan Kepedulian Sesama, Bea Cukai Salurkan Bantuan ke Rumah Singgah Paidia Salatiga

Pada seremonial pemusnahan yang dilaksanakan di TPP KPPBC TMP Tanjung Emas, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Tri Utomo Hendro Wibowo menyampaikan bahwa pemusnahan ini merupakan mekanisme yang ditempuh Bea Cukai melalui sinergi bersama antara pemerintah dan swasta dalam memastikan kelancaran proses logistik di Pelabuhan Tanjung Emas.

Pembukaan container berisi 1.850 karton kepiting beku
Pembukaan container berisi 1.850 karton kepiting beku.

“Barang yang lama tidak diurus akan menjadi beban di pelabuhan dan mempengaruhi risiko ketersediaan lapangan. Oleh karena itu Bea Cukai berupaya membangun sinergi dengan unsur pelabuhan dan pihak pelayaran sehingga dapat menyelesaikan masalah”, jelas Tri.

Tri juga menyampaikan apresiasi kepada Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Tengah atas sinergi baik dalam pelaksanaan Joint Inspection Karantina dan Bea Cukai di pelabuhan.

Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Tengah berperan dalam memastikan makanan atau pakan berupa produk hewan, pertanian, perikanan yang diimpor ke indonesia aman untuk dikonsumsi dan aman untuk lingkungan.

“Termasuk dalam proses pemusnahan ini, Karantina bersama Bea Cukai akan melakukan pengawalan dalam proses pemusnahan untuk memastikan dilakukan secara tuntas dan barang tidak disalahgunakan”, ujar Irsan Nurhantoro selaku Kepala Satuan pelayanan Bandara Ahmad Yani BKHIT Jawa Tengah.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Menyampaikan Pemusnahan di Pelabuhan Tanjung Emas
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Menyampaikan Pemusnahan merupakan hasil sinergi kinerja di Pelabuhan Tanjung Emas

Proses pemusnahan ini dilakukan sesuai dengan PMK 178/PMK.04/2019 tentang Penyelesaian Terhadap Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai, Barang yang Dikuasai Negara, dan Barang yang Menjadi Milik Negara. 

Sebelumnya kepiting beku yang dimuat dalam 1 kontainer berukuran 40 ft tersebut berada di Pelabuhan Tanjung Emas sejak bulan Maret 2024 dan tidak dilakukan pengurusan selama 30 hari.

Baca juga: Bea Cukai Optimalkan Monev Pelayanan dan Pengawasan Impor Melalui Pelabuhan Tanjung Emas

Sehingga barang berstatus menjadi Barang yang Tidak Dikuasai (BTD) yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab Bea dan Cukai.

Setelah penetapan status barang sebagai BTD dan termasuk kategori barang yang dibatasi impor, kemudian ditetapkan menjadi Barang yang Menjadi milik Negara (BMMN) setelah 60 hari tidak diselesaikan kewajiban kepabeanannya.

Dengan mempertimbangkan efisiensi dan kelancaran arus logistik di Pelabuhan Tanjung Emas, kepiting beku tersebut dimusnahkan karena tidak memiliki nilai ekonomis dan karakteristik barang mudah busuk. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved