Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN UNDIP

KKN Universitas Diponegoro 2023 Perkenalkan dan Beri Pelatihan Teknik Vertikultur di Desa Tumpukan

Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2023 melaksanakan program multidisiplin

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Foto mahasiswa bersama perwakilan ibu-ibu PKK setelah pelatihan selesai 

TRIBUNJATENG.COM - Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2023 melaksanakan program multidisiplin berjudul “Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Pipa PVC sebagai Media Tanam Vertikultur” pada hari Kamis (26/01) di Balai Desa Tumpukan.

Acara ini dihadiri oleh Ibu–ibu PKK Desa Gandrirojo. Acara ini dikemas dengan melakukan demo pembuatan tanaman dengan teknik vertikultur.

Ibu-ibu PKK antusias mengikuti pelatihan penanaman vertikultur
Ibu-ibu PKK antusias mengikuti pelatihan penanaman vertikultur (IST)

Alasan pemilihan program kerja multidisiplin ini didasari oleh hasil survei, dimana kebanyakan penduduk Desa Tumpukan melakukan sistem pertanaman tunggal atau monokultur, yaitu salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal.

Tanaman yang ditanam adalah padi. Sistem pertanaman tunggal (monokultur) ini memiliki risiko bagi masyarakat mengalami ketidakamanan pangan sehingga penting untuk menggalakkan penanaman berbasis multikultur. Oleh dari itu, diperlukan teknik penanaman alternatif berupa verticulture urban farming atau vertikultur.

Vertikultur adalah kegiatan bercocok tanam di lahan terbatas yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat dengan menggunakan media tanam berupa pot, pipa, bambu, atau botol plastik bekas.

Kelebihan dari metode ini adalah dapat memanfaatkan penanaman tanaman dalam lahan yang sempit. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh tim adalah pemanfaatan barang bekas seperti pipa PVC sebagai media tanam alternatif.

Pengaplikasian dari teknik vertikultur ini antara lain dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu pipa PVC sepanjang 1 meter, cutter, kompor, pot, kayu penyangga, lap basah, tanah, pupuk atau rabuk, sekam, batu bibit tanaman.

Kedua, membuat lubang besar berbentuk setengah lingkaran dengan lebar 6 cm dengan cara memanaskan pipa PVC terlebih dahulu di atas kompor agar pipa PVC lunak dan mudah dipotong. Ketiga, potong pipa PVC yang sudah dipanaskan sesuai dengan lebar yang sudah ditentukan menggunakan cutter.

Setelah dipotong, ganjal lubang dengan kayu penyangga. Keempat, segera tempelkan lap basah di lubang yang sudah diganjal dengan kayu penyangga agar lubang kembali dingin dan mengeras.

Kelima, siapkan pot yang sudah diberi batu sebagai pemberat lalu letakkan ppa PVC di atasnya hingga berdiri tegak.

Keenam, campur tanah, pupuk dan sekam dengan rasio 1:2:1 lalu masukkan ke dalam pot yang sudah disiapkan. Pastikan tiap lubang terisi campuran tanah dengan rata. Ketujuh, masukkan satu bibit tanaman ke masing-masing lubang di pipa. Terakhir, siram tanaman secara rutin setiap hari. 

Acara sosialisasi dan pelatihan ini diawali dengan pembukaan kemudian pengenalan vertikultur lalu dilanjutkan dengan praktik peragaan penanaman vertikultur dengan penjelasan oleh mahasiswa secara langsung.

Ibu-ibu PKK sebagai peserta pelatihan sangat antusias untuk mengikuti kegiatan dan dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dan reaksi aktif saat peragaan penanaman.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan variasi komoditas pertanian masyarakat Desa Tumpukan khususnya pertanian sayur, sehingga dapat dimanfaatkan warga untuk kehidupan sehari-hari dan meningkatkan perekonomian warga serta pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan dapat dioptimalkan sebaik mungkin.(*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved