Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Semarang

Saran Masukan Pimpinan DPRD Hasil Monitoring di MPP Kabupaten Semarang: Layanan Kurang Optimal

M Jauhari Mahmud mendapati bahwa tidak semua pelayanan di sana bisa mengakomodir masyarakat dalam sekali datang atau selesai dalam satu hari.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
DPRD KABUPATEN SEMARANG
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan publik di PLUT dan MPP di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis (9/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pimpinan DPRD Kabupaten Semarang menyoroti dan memberikan sejumlah masukan terkait kurang optimalnya pelayanan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Beberapa pelayanan yang diberikan catatan yakni soal perizinan, perpajakan, pelayanan SIM, hingga SKCK.

Menurut penuturan Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, PLUT dan MPP perlu peningkatan, baik pada sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia (SDM).

“Memang ini tahun pertama (beroperasi), sehingga masih banyak perlu peningkatan."

"Tetapi harapan kami ke depan semakin diperbaiki agar lebih optimal,” ungkap Bondan melalui Tribunjateng.com, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Sambangi Surakarta, BHP Semarang Laksanakan Tugas Sebagai Wali Pengawas

Dari hasil monitoring dan evaluasi para pimpinan DPRD Kabupaten Semarang di dua lokasi itu pada Rabu (8/2/2023), didapati bahwa kunjungan masyarakat cukup rendah.

Meskipun demikian, pihaknya menaruh harapan besar jika pelayanan PLUT dan MPP Kabupaten Semarang dapat dimaksimalkan.

Apalagi jika melihat lokasinya yang strategis untuk mengakomodasi warga Kabupaten Semarang bagian selatan.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang, M Jauhari Mahmud mendapati bahwa tidak semua pelayanan di sana bisa mengakomodir masyarakat dalam sekali datang atau selesai dalam satu hari.

Pasalnya, Jauhari membeberkan contohnya, untuk pelayanan SIM dan SKCK, MPP baru bisa melayani perpanjangan, bukan pembuatan.

Baca juga: TPP ASN Pemkot Semarang Cair Lebih Cepat 2 Bulan Dibandingkan Tahun Lalu

“Harapannya semuanya betul-betul melayani publik itu orang ke sini itu pulang sudah selesai."

"Ini kan masih harus berapa hari, masih harus ke dinas, teknisnya, dan sebagainya serta ini masih kurang maksimal."

"Termasuk semuanya harus terintegrasi, karena rata-rata orang kalau mengurus SKCK membuat, kalau perpanjangan jarang-jarang,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/2/2023).

Selain itu, Jauhari juga menyarankan agar sosialisasi terkait keberadaan dan jenis pelayanan yang diberikan di MPP dan PLUT KUMKM ini semakin masif.

Sebab, dia menilai belum banyak masyarakat Kabupaten Semarang yang memanfaatkan fasilitas ini.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Semarang, Valeanto Soekendro menerangkan, sejak MPP dan PLUT KUMKM dibuka pada Desember 2022, jumlah pemohon perlahan meningkat meskipun belum sesuai yang diharapkan.

Dia menyebutkan, terdapat 23 gerai instansi vertikal, OPD serta 2 perbankan.

“Idealnya ada kunjungan 200 orang per hari, namun saat ini masih 50 sampai 60 orang."

"Paling banyak 75 orang saat momen tertentu," sebut dia melalui Tribunjateng.com, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Semarang Sideways, Komunitas Drifting Pertama di Semarang Yang Bermimpi Masuk Kelas Profesional

Satu di antaranya gerai yang belum tersedia dan dibutuhkan di MPP tersebut, lanjut Soekendro, yaitu PT Pos Indonesia.

Menanggapi saran yang disampaikan oleh kalangan dewan, Soekendro berterima kasih dan akan menjadikannya sebagai bahan evaluasi.

Diakuinya, masih terdapat sejumlah kendala untuk mewujudkan masukan yang disampaikan tersebut.

Misalnya, soal pembuatan SIM yang sekali kunjungan langsung jadi, Soekendro mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan alat baru yang harus dihibahkan ke Polri.

"Kami sangat setuju misalnya seluruh pembuatannya diselesaikan di sini, misalnya SIM atau SKCK."

"Kalau alat yang baru ini sudah dihibahkan ke Polri, ke depannya nanti bisa dilakukan."

"SIM juga sama, peralatannya diserahkan ke Mabes Polri terlebih dahulu,” katanya. (*)

Baca juga: Gudang Jasa Ekspedisi Digerebek Petugas Bea Cukai Kudus, Ada 12 Batang Ribu Rokok Ilegal

Baca juga: Pengguna Terbanyak Jadi Alasan IM3 Bikin Konser di Purwokerto, Ada Fiersa Besari Hingga NDX AKA

Baca juga: Wahyu Buka Suara, Penyebab Target Investasi Tak Tercapai Tahun Lalu di Batang, Tahun Ini Bagaimana?

Baca juga: Ini Cara Educa Studio Salatiga Hadapi Ancaman Resesi Global, Andi Taru: Tetap Bijak Tidak Berlebihan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved