Breaking News:

Berita Semarang

Kader PKK di Kabupaten Semarang Diajari Mengolah Sampah Jadi Eco Enzime

Pengelolaan sampah menjadi persoalan pemerintah hingga saat ini. Masyarakat diharapkan bisa mengolah sampah.

Penulis: faisal affan | Editor: rival al manaf
Dok. KKN UPGRIS
Mahasiswa UPGRIS Semarang tengah mensosialisasikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK tentang "Pengolahan sampah rumah tangga menjadi eco enzyme" di balai desa Gebugaan Kabupaten Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengelolaan sampah menjadi persoalan pemerintah hingga saat ini. Masyarakat diharapkan bisa mengolah sampah di hulunya agar tidak menimbun di hilir.

Oleh sebab itu, tim KKN Universitas PGRI Semarang mencoba memberikan pelatihan kepada kader PKK di Desa Gebugaan, Kabupaten Semarang.

Pelatihan yang diberikan yakni tentang pengolahan sampah rumah tangga menjadi eco enzyme.

Tujuannya agar masyarakat dapat mengelola sampah dengan tepat karena pentingnya menjaga lingkungan untuk tetap sehat dan bersih.

Baca juga: Apa Itu Sandwich Generation? 4 Dampak Psikologis Sandwich Generation

Baca juga: Polisi Bongkar Jual Beli Motor Bodong di Kota Semarang, 37 Motor Masih Tersimpan di Pedurungan

Baca juga: Daftar Jalan di Sleman yang Rusak Terdampak Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta Bawen

Pemateri Febri Eko Wicaksono mengatakan kegiatan pemaparan diikuti oleh para ibu-ibu PKK sangat antusias sebab tidak hanya memberikan materi teori saja namun penjelasan pemateri saat pemaparan berlangsung memantik ibu- ibu berusaha mendekat untuk melakukan praktek.

"Praktek langsung menggunakan dua ember sehingga hasilnya nanti akan lebih banyak. Harapan dari pelatihan ini yaitu masyarakat gebugan akan lebih peduli dengan lingkungan dengan membuat eco enzime sendiri dirumah dengan begitu masyarakat akan lebih bisa mandiri," kata Febri Eko mahasiswa KKN UPGRIS Semarang.

Dia menyebut bahwa Eco-enzyme merupakan suatu cairan multiguna yang berasal dari hasil fermentasi limbah dapur organik sebagai pembersih, pupuk alami, dan pestisida yang efektif. 

Para ibu-ibu yang tertarik mengikuti kegiatan karena bahan pembuatan Eco Enzyme sangat mudah dalam membuat dan juga tidak menggunakan modal yang banyak.

"Bahan yang diperlukan yaitu molase (Gula), sampah organik (sisa sayuran dan kulit buah), dan air bersih. Dari bahan tersebut dapat digunakan perbandingan baku yaitu 1:3:10 artinya dapat diilustrasikan 1 gram gula, 3 gram sampah organik, dan 10 liter air," ujarnya.

Terkait fasilitas wadah yang digunakan harus yang mempunyai tutup yang luas. Sebagai contoh dalam pelatihan menggunakan wadah ember es krim, karena jika menggunakan tutup kecil maka rawan akan meledak.

Baca juga: 7 Fakta Nong Poy Transgender Tercantik di Dunia yang Dilamar Crazy Rich Thailand

Baca juga: Launching Wuling Formo Max Grebek Pasar Serempak 16 Pasar se-Jateng & DIY 11 Februari 2023

"Jadi ibu-ibu kalau membuat perlu diperhatika wadahnya. Wadah diusahakan mempunyai tutup yang besar karena jika tutup yang kecil seperti galon air maka rawan meledak. Karena fermentasi akan menghasilkan gas yang cukup banyak," jelasnya.

Manfaat dari ecoo enzyme ini yaitu untuk kebutuhan rumah tangga dapat digunakan untuk bahan mencicu piring, mengepel lantai, menjernihkan air dibak mandi. 

Sedangkan untuk kesehatan eco enzyme dapat digunakan untuk penyembuhan luka gores dan luka dalam penderita  diabetes. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved