Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN UNDIP

Manfaatkan Limbah Sekam Padi, KKN UNDIP Ciptakan Briket Arang Guna Menunjang UMKM Desa Munggung

Desa Munggung merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten yang memiliki potensi pertanian padi cukup melimpah.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Foto produk briket arang dari limbah sekam padi 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN (07/02/23) - Desa Munggung merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten yang memiliki potensi pertanian padi cukup melimpah.

Lebih dari 2/3 luas Desa Munggung merupakan lahan pertanian.

Salah satu upaya untuk memanfaatkan potensi pertanian tersebut adalah dengan mengolah sekam padi menjadi arang briket.

Briket adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu yang telah mengalami proses pemampatan sehingga daya pembakarannya lebih baik.

Dokumentasi kegiatan pelatihan pembuatan briket arang
Dokumentasi kegiatan pelatihan pembuatan briket arang (IST)

Mahasiwa KKN Undip Tim I, Lutfi Lubihanto (21) memanfaatkan limbah pertanian dari Desa Munggung berupa sekam padi sebagai bahan pembuatan briket.

"Sekam padi adalah biomassa yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan briket.

Sekam padi merupakan limbah hasil pertanian dari proses penggilingan padi yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal," ujar Lutfi, Sabtu (04/02/2023).

Dokumentasi kegiatan pelatihan pembuatan briket arang
Dokumentasi kegiatan pelatihan pembuatan briket arang (IST)

Menurut data The Potensial of Biomassa Residues as Energy Sources in Indonesia dilaporkan bahwa energi yang dapat dihasilkan dari pemamfaatan sekam padi sebesar 27x109 J/tahun.

Bahan utama yang harus terdapat di dalam bahan baku briket adalah selulosa.

Selulosa merupakan senyawa organik yang berada di struktural utama dinding sel yang ditemukan di tanaman hijau.

Semakin tinggi kandungan selulosa semakin baik kualitas briket.

Bahan dan peralatan yang perlu disiapkan dalam pembuatan briket adalah sekam padi, bahan perekat berupa tepung kanji, air, panci, pencetak briket, dan toples bekas untuk proses pengarangan.

Tahap pembuatan briket dimulai dari pengarangan sekam padi, lalu perekatan menggunakan tepung kanji, setelah itu mencetak sekam padi, dan penjemuran. 

Pembuatan briket bertujuan untuk semua sektor sebagai sumber energi pengganti. Tidak hanya itu manfaat dalam penggunaan briket adalah lebih ramah lingkungan dan lebih murah.

Briket yang kami hasilkan ini berkualitas baik, karena mudah dinyalakan, tidak mengeluarkan asap, berdaya bakar lebih besar, panas kontinu dan kedap air serta hasil pembakaran tidak berjamur bila disimpan pada waktu lama,” ungkap Lutfi mahasiswa dari Fakultas Teknik ini.

Sementara itu, Akbar warga Desa Munggung mengaku tidak tahu bila sekam padi bisa dimanfaatkan sebagai briket.

"Saya tahunya hanya menumpuk kalo tidak dijadikan sebagai media tanam saja, menurut

Saya ini menarik dan harapannya Saya beserta para pemuda lebih berani untuk mengembangkan UMKM dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa kami," ujar Akbar.

Kegiatan pelatihan pembuatan briket dilaksanakan dengan demo pembuatan briket arang dengan peserta dari Karang Taruna “Kinanthi” Kregolan Desa Munggung (04/02/2023).

Harapannya dengan adanya pelatihan pembuatan briket, warga Desa Munggung dapat menerapkan pembuatan dan penggunaan briket sehingga limbah padi yang dihasilkan tidak terbuang dan dapat dimanfaatkan dengan maksimal.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved