KKN UNDIP
KKN Undip Ubah Limbah Sekam Padi dan Tempurug Kelapa Jadi Energy Alternatif dari Limbah Biomassa
Berbagai cara untuk mencari energy alternatif semakin banyak dilakukan, termasuk dalam kegiatan pengabdian perguruan tinggi.
Penulis: Imam Fauzi
Berbagai cara untuk mencari energy alternatif semakin banyak dilakukan, termasuk dalam kegiatan pengabdian perguruan tinggi.
Salah satu solusi mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan bakar minyak dan gas adalah dengan menggunakan briket arang yang dapat menjadi pilihan bahan bakar selain minyak tanah, gas, atau kayu bakar.
Briket arang dapat dibuat dari limbah biomassa yang dapat ditemukan di sekitar kita, misalnya seperti limbah sekam padi dan tempurung kelapa yang ada di Desa Jojogan.

Mahasiswa KKN Undip bersama warga khususnya pemuda di Desa Jojogan, Watukumpul, Pemalang membuat briket arang ini mulai dari menyiapkan alat & bahan serta pembuatan briket hingga pengeringan.
Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini diantaranya adalah arang sekam padi, arang tempurung kelapa, tepung kanji, air hangat & dingin.
Setelah arang sekam dan arang tempurung kelapa dihaluskan, kemudian mencampurnya dengan perekat tepung kanji menggunakan perbandingan 1:4 dengan tidak banyak memasukkan perekat kanji agar briket berkualitas baik.
Briket dicetak dengan pralon tabung sepanjang 5 cm kemudian dikeringkan.

“Kami merasa sangat senang dan mendapat ilmu baru dalam memanfaatkan limbah sekam padi dan tempurung kelapa untuk dijadikan bahan bakar seperti briket ini.
Pada awalnya saya kira briket ini seperti yang kami sebut paraffin, namun ternyata kegunaan briket yang kita buat dapat menjadi pilihan yang bagus untuk dibawa ketika ingin memanaskan minuman/makanan di ketinggian gunung karena menjadi bahan bakar praktis," ujar Andi, Kepala Dusun di Desa Jojogan (Selasa, 31/01).
“Salah satu permasalahan yang kami temukan dan dapat diubah menjadi hal yang lebih bermanfaat di sini adalah dengan memanfaatkan limbah sekam dan tempurung kelapa di desa ini untuk dijadikan briket arang.
Selain bertukar pikiran mengenai ilmu pembuatan briket ini, warga dapat belajar melihat peluang di sekitarnya untuk dapat menghasilkan sesuatu bernilai ekonomis lebih," jelas Imam (23) mahasiswa KKN Undip asal Bekasi itu.
Briket yang dihasilkan dari arang sekam padi dan tempurung kelapa memiliki kelebihan di antaranya seperti tidak berasap, bersih, mudah dikemas, dan lebih ramah terhadap lingkungan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga desa semakin jeli melihat peluang yang ada di sekitarnya, serta tanggapan dan saran yang membangun dari kegiatan ini berguna bagi keberlanjutan program KKN Universitas Diponegoro.(*)
KKN-T 134 Undip Gelar Workshop Grafting Alpukat & Durian di Kalisidi untuk Tingkatkan Produktivitas |
![]() |
---|
Jajanan Pasar "Embun Pagi" Wonogiri: Kisah di Balik Nikmatnya Kudapan Subuh |
![]() |
---|
KKN Undip Latih Ecoprint PKK Sepakung Wetan, Ubah Daun Jadi Produk Bernilai |
![]() |
---|
KKN UNDIP Dorong Digitalisasi Desa Sepakung Lewat Website Promosi Agrowisata |
![]() |
---|
Tim KKN-T UNDIP Sosialisasi Pariwisata Berkelanjutan, Tingkatkan Daya Saing Wisata Alas Watu Kebonan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.