Berita Semarang
PPHAM Jateng Pernah Diancam Dibunuh hingga Terkena Kanker Payudara Tanpa Jaminan Kesehatan
PPHAM pendamping perempuan korban kekerasan rentan menerima aksi kejahatan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Perempuan Pembela HAM (PPHAM) pendamping perempuan korban kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi rentan menerima aksi kejahatan.
Selain itu, PPHAM juga rentan dari segi kesehatan dan keselamatan karena jam kerja tak menentu hingga tidak ada jaminan sosial.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Sammi Institut Helen Intania yang kini sedang memperjuangkan hak-hak PPHAM di Jawa Tengah.
"Paling tidak dua hal dulu yang ingin kami wujudkan dalam waktu dekat ini yakni PPHAM dapat mengakses jaminan sosial dan memulihkan kembali kesehatan baik psikis maupun fisik," ujarnya kepada Tribun Jateng, Senin (13/2/2023).
PPHAM di Jawa Tengah selama ini sudah kenyang dengan sederetan kejadian teror yang menimpa mereka.
Helen menyebut, PPHAM di Jateng sudah berulang kali mendapatkan ancaman dari pelaku perbuatan kekerasan seperti dikuntit, teror, dihadang di jalan, hingga ancaman pembunuhan.
Belum lagi pernah ada kasus PPHAM Jateng dilaporkan balik ke pelaku hingga harus menjadi tingkat tersangka.
"Ancaman pelaku sering baik lewat telepon maupun dikirimi barang macem-macem," ujarnya.
Begitupun dari segi kesehatan, PPHAM Jateng pernah ada yang terkena penyakit kanker payudara.
Jam kerja yang tak menentu dan tuntunan pekerjaan yang berjibun membuat mereka tidak menyadari hal itu.
Mirisnya, mereka tidak memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan, akhirnya para kawan PPHAM lainnya yang membantu.
"PPHAM tidak memiliki jaminan perlindungan sosial lantaran dari segi gaji tidak sanggup mengcover, mereka mendapat penghasilan bukan bulanan tapi sewaktu ada kegiatan saja," terangnya.
Pihaknya mengaku, terus melakukan upaya berjejaring dengan lembaga lain, saling menguatkan dan menjaga.
Selain itu, melakukan kerjasama dengan kepolisian.
"Seperti meminta bantuan Bhabinkamtibmas setempat untuk memantau PPHAM saat melakukan pendampingan," bebernya.
| Syofri Keluhkan Anak Hanya Dapat Snack dari MBG, Dinas Ingatkan B2SA |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Hakim Vonis Lima Mahasiswa Semarang Aksi May Day 2 Bulan 16 Hari |
|
|---|
| Pengabdian Masyarakat Warnai Muscab IDI Kota Semarang: Wujud Nyata Dokter Hadir di Masyarakat |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Senin 27 Oktober 2025: Hujan Ringan |
|
|---|
| Kota Semarang Juara Umum Wali Kota Super Fight 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/pphm-jateng-temu-nasional.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.