Berita Jateng
Kisah Aditya Gabung Pertashop, Sehari Bisa Jual Seribu Liter Pertamax
Inovasi dan jeli melihat peluang pasar menjadi salah satu kunci sukses dalam menjalankan bisnis.
TRIBUNJATENG.COM – Inovasi dan jeli melihat peluang pasar menjadi salah satu kunci sukses dalam menjalankan bisnis.
Tak terkecuali pada bisnis penjualan bahan bakar motor (BBM), seperti Pertashop.
Itu pula yang dilakukan oleh Jhonson (49), salah satu Pemilik Pertashop yang ada di Jalan Jambon Raya Nomor 16, Kricak, Tegalrejo, Kota Jogjakarta.
Baca juga: Gerindra berharap PKS dan PAN Gabung KKIR
Baca juga: Banjir Menerjang Jelang HUT ke-278 Kota Solo, Pemkot Solo Dirikan Dapur Umum dan Posko Pengungsi
Untuk memberikan variasi produk, ia tak hanya mengandalkan penjualan BBM saja, tetapi juga masih terus berusaha mencari celah untuk mendapatkan penghasilan lain di dalam satu area Pertashop
"Selain BBM, kami juga ada pengisian Nitrogen serta tambal ban untuk melengkapi bisnis Pertashop ini, dan sebentar lagi sedang kami siapkan tempat untuk bisnis laundry coin dan mini market untuk menambah pelayanan," ujar Jhonson, yang telah membuka bisnis Pertashop sejak tahun 2021.
Jhonson mengakui, pada awal membuka bisnis Pertashop ia merogoh kocek sebagai modal hingga Rp1 miliar.
Bahkan, ia pun telah merasakan keuntungan yang cukup tinggi, dengan penjualan Pertamax yang mampu menembus 2.500 hingga 3.000 liter per hari, dengan keuntungan Rp850 per liter.
"Sejak ada kenaikan harga BBM memang ada penurunan penjualan jadi 1.500 hingga 2.000 liter per hari. Tapi ini wajar karena memang harga minyak dunia yang makin mahal. Dan kuncinya untuk bisa bertahan ya melalui inovasi," ujar Jhonson.
Menurut Jhonson, bisnis Pertashop tak harus melulu soal BBM. Setidaknya, masyarakat datang ke Pertashop tak hanya untuk membeli BBM, tapi bisa memiliki pilihan lain, seperti isi Nitrogen, tambal ban, maupun cuci baju dan belanja di minimarket.
"Jadi, Pertashop bisa menjadi alternatif 'one stop service' bagi masyarakat.
Mereka datang bukan hanya dengan tujuan beli BBM, tapi ada tujuan lain. Sehingga itulah yang bisa menjadi masukan penghasilan dari sumber lainnya," ungkapnya.
Jhonson menambahkan, kunci sukses bisnis Pertashop juga tak terlepas dari kepercayaan masyarakat. Untuk itu, ia terus berusaha menjaga kepercayaan pelanggan melalui pelayanan yang ramah, serta memastikan ketepatan modular melalui tera ulang secara berkala.
"Kepercayaan dan kenyamanan pelanggan merupakan hal yang penting dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya. Untuk itu pula operator terus dilatih dengan standar pelayanan Pertamina, karena pelanggan kan berwarna – warni. Jadi bagaimana kita menjaga pelanggan tetap percaya itu yang penting," tegasnya.
Hal senada dikatakan Aditya Ari Sudiwa (43), pemilik Pertashop di wilayah Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Ia yang mulai membuka bisnis Pertashop di tahun 2021 ini pun mengakui sempat terimbas kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
"Dulu awal buka Pertashop bisa jual sampai 2.000 liter per hari. Tapi sejak harga BBM naik sekarang penjualan antara 600 -1.000 liter per hari saja," ujarnya.
Meski begitu, kondisi tersebut tak lantas membuatnya putus asa, karena penjualan tersebut masih sesuai dengan rencana bisnis awal, yakni 400 liter per hari. Untuk mendirikan Pertashop di lahan seluas 400 meter persegi, ia mengeluarkan modal hingga kurang lebih Rp1 miliar.
57.331 Orang di Jateng Telah Memanfaatkan Program Speling |
![]() |
---|
Panjat Tebing Jateng Amankan 1 Emas di Ajang Pomnas XIX |
![]() |
---|
Jaga Stabilitas Harga, Pemprov Jateng Fasilitasi Kredit Murah bagi Petani Cabai |
![]() |
---|
Biddokes Polda Jateng Gelar Pelatihan dan Pengawasan Food Safety Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Gubernur Luthfi Dikukuhkan Sebagai Bapak Komite Pecinta Alam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.