Kemeriahan Pawai Pancasila Kirab 1.000 Bendera Merah Putih Kabupaten Demak, Ini Pesan Dandim

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Pawai Ta'aruf Panjang Jimat Kalimasada dan Pawai Pancasila Kirab 1000 Bendera Merah Putih Tahun 2023, di Desa Waru, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, berlangsung meriah, Minggu (19/2/2023).

Berbagai elemen seperti TNI, Polri, masyarakat, pelajar, ormas, perkumpulan dan organisasi masyarakat ikut terlibat langsung dalam Kirab Kejuangan Merah Putih itu.

Kirab yang diberangkatkan oleh Dandim 0716 Demak, Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo itu ditandai dengan pemotongan pita serta pelepasan balon udara.

Baca juga: Dindagkop UKM Demak Surati Bulog, Minta Segera Gelar Operasi Pasar, Harga Beras Naik Signifikan

Selain itu, pawai Pancasila juga dimeriahkan oleh marching band dan barongsai dari Yon Arhanud Semarang serta Banser, hingga kesenian jaran kepang. 

Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter juga dibentangkan dalam acara tersebut.

Diawali dari halaman teras diler Honda Sony Jalan Raya Desa Ngemplak melewati Perempatan Waru, selanjutnya menuju finish di Lapangan Sepak Bola Desa Waru Kecamatan Mranggen. 

Sejumlah warga dan pelajar sejak pagi hari telah membuat pagar betis berjejer di pinggir jalan untuk menyambut jalannya Kirab Kejuangan Merah Putih.

Kirab Merah Putih dalam Pawai Ta'aruf Panjang Jimat Kalimasada yang diikuti ribuan peserta tersebut sebagai wujud pesatuan dan kesatuan bangsa demi menjaga keutuhan NKRI.

Kirab yang berlangsung dalam satu tahun sekali menjadi momentum menarik bagi warga dan pelajar Demak dalam menyambut Pawai Ta'aruf Panjang Jimat Kalimasada.

Lebih menariknya, iring-iringan pawai ini menampilkan budaya lokal daerah yang menjadi daya tarik tersendiri.

Baca juga: Heboh! Penemuan Mayat Perempuan Tanpa Badan di Tambak Wedung Demak

Komandan Kodim 0716 Demak Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo dalam sambutannya menyampaikan kesan dari pawai ini yaitu tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan yang terbingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika.

"Walaupun memiliki perbedaan, ini adalah suatu kekayaan bukan suatu masalah."

"Bukan hal yang perlu diungkit-ungkit sehingga menimbulkan kericuhan, kegaduhan."

"Tetapi bagaimana mengolah perbedaan ini menjadi suatu potensi yang membawa bangsa Indonesia menjadi suatu peradaban yang maju," kata Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo, Minggu (19/2/2023).

Dia juga berpesan kepada masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menginggat bahwa tahun ini memasuki tahun politik.