Liputan Khusus
Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid di Jateng Naik Signifikan, Konvensional Juga Masih Laris
Penjualan mobil baru di tahun 2022 mencapai 1.013.582 unit segala merk di Indonesia. Jumlah itu meningkat drastis dibanding penjualan tahun 2021 yaitu
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penjualan mobil baru di tahun 2022 mencapai 1.013.582 unit segala merk di Indonesia. Jumlah itu meningkat drastis dibanding penjualan tahun 2021 yaitu 864.348 unit. Sedangkan di tahun 2020 hanya terjual 578.762 unit.
Secara keseluruhan, penjualan mobil berbahan bakar fosil (konvensional) itu masih didominasi merk Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki. Sedangkan penjualan mobil listrik di tahun 2022 didominasi Wuling Air Ev mencapai 8.053 unit. Disusul merk Hyundai Ioniq 5 sebanyak 1.829. Sedangkan merk Genesis C80, Lexus UX 300e, Nissan Leaf, masih di itungan ratusan unit.
Penjualan mobil hybrid juga meningkat di tahun 2022. Tertinggi yaitu Suzuki Ertiga Hybrid mencapai 5.244 unit, disusul Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid sebanyak 2.519 unit. Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional (dealer ke konsumen) naik 17,4 persen.
Gran Max Andalan UMKM
Bagaimana penjualan mobil di Jawa Tengah dan DIY? Daihatsu di Wilayah Jateng dan DIY menargetkan mampu mencapai angka 20 ribu unit pada tahun 2023 ini.
Kepala Wilayah Astra Daihatsu Jawa Tengah dan DIY, Ferry, optimistis mampu mencapai target itu seiring dengan tren peningkatan penjualan tiap tahunnya disusul dengan produk-produk baru yang dikeluarkan.
"Tahun 2023, penjualan (Daihatsu) wilayah Jateng dan DIY kami targetkan sekitar 20 ribu unit," katanya.
Ferry lebih lanjut menyebutkan, pihaknya sendiri tidak memungkiri bahwa isu resesi tahun 2023 yang menghantui cukup mengganggu, di mana hal itu menjadi kekhawatiran dan juga kehati-hatian berbagai pihak. Namun hal itu tak menjadi alasan industri otomotif untuk pesimis dalam meningkatkan penjualan tahun ini.
"Indikator pertama di sektor otomotif adalah mobil komersil first entry seperti Gran Max, UMKM yang langsung terdampak. Jadi ketika kemarin pandemi atau resesi, itu langsung terlihat di kita punya (produknya). Penjualan Gran Max meningkat ketika kemarin recovery atau postpandemi. Itu kita lihat ekonomi di Jateng mulai bangkit, terlihat dari penjualan Gran Max mulai meningkat karena usaha mulai pulih. Barometernya ada di Gran Max," ujarnya.
"Tahun 2023, prediksi kami pakai moderat. Kami tidak berani bilang optimistis lebih baik ataupun pasti. Namun kami tetap hati-hati seperti anjuran Menteri dan Presiden. Kami juga tidak pesimis karena sebetulnya Indonesia selalu bisa melewati, seperti saat pandemi lalu. Kita harus optimistis bisa lewati apapun dan bisa survive," tambahnya.
Ferry menyebutkan, sepanjang tahun 2022 lalu penjualan Daihatsu di wilayah Jateng dan DIY tercatat sekitar 18.000 unit dengan kisaran per bulan mencapai 1.500 unit. Total itu merupakan penjualan ritel dari 12 cabang.
Menurut Ferry, total ini mengalami kenaikan dibanding periode sama tahun sebelumnya. Tingginya penjualan Daihatsu Jateng dan DIY tahun 2022 sendiri utamanya ditopang penjualan Gran Max yang mencapai 40 persen.
Adapun kontributor terbesar kedua yakni mobil di segmen LCGC, yaitu Ayla dan Sigra yang mencapai 30 persen. Sedangkan sisanya 30 persen, merupakan akumulasi dari tipe-tipe lainnya. Menurut dia, Grand Max menjadi kontributor penjualan di Jawa Tengah karena mobil pikap tersebut menjadi indikator geliatnya UMKM.
Wuling Air Ev Laris
Survei Harga Kebutuhan Pokok di Jateng, Harga Cabai dan Bawang Stabil |
![]() |
---|
Harga Ayam Potong Naik Rp 3 Ribu, Mendag Zulkifli Hasan Blusukan di Pasar Kota Semarang |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Buka Kanal Aduan THR, Bisa Lapor Melalui WhatsApp |
![]() |
---|
Disnaker Minta THR Pekerja Jangan Dicicil, Laporkan Jika Menemukan |
![]() |
---|
LIPSUS : Penjualan Miras Makin Terang-terangan, Pengurusan Izin Miras masih Abu-abukah? |
![]() |
---|