Berita Ekonomi
Daftar 5 Bank di Indonesia yang Paling Cuan Sepanjang 2022, Ada yang Labanya Capai Rp 50 Triliun
Berikut daftar lima bank di Indonesia yang paling cuan di tahun 2022. Keuntungan mereka sampai puluhan triliun
Sementara di segmen business banking, BNI aktif memfasilitasi sindikasi dan mampu berkontribusi hampir Rp 1 triliun ke pendapatan non-bunga, atau naik 100 persen dibandingkan tahun lalu.
Hasil kinerja yang positif ini berdampak pada Pre-provisioning Operating Profit (PPOP) yang dibukukan sebesar Rp 34,4 triliun atau tumbuh 10,8 persen yoy.
Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui kebijakan perkreditan yang efektif mampu menekan rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) sebesar 90 bps secara tahunan menjadi 2,8 persen.
"Pertumbuhan PPOP yang kuat dan diikuti dengan perbaikan kualitas aset ini membuat kami mampu menutup 2022 dengan capaian yang menggembirakan," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers, Selasa (24/1/2023).
Tren positif pada kualitas aset ini juga mendorong pembentukan beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) menjadi lebih rendah sehingga biaya kredit (cost of credit) membaik dari 3,3 persen di tahun sebelumnya menjadi 1,9 persen.
Dari sisi likuiditas, BNI mencatatkan pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) sebesar 10,1 persen yoy, yang dihasilkan dari strategi perseroan untuk membangun transaction-based CASA, melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif dan reliable.
5. CIMB Niaga Rp 5,09 triliun
Selanjutnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 5,09 triliun di sepanjang 2022, meningkat dibandingkan laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 4,09 triliun.
Pada 2022, jumlah kredit perusahaan dengan kode saham BNGA ini dapat tumbuh 9,4 persen yoy menjadi Rp 199 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis corporate banking yang naik 12,1 persen dan consumer banking naik 11,8 persen yoy.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 7 persen yoy serta kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3 persen, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.
Adapun pada periode ini perseroan telah mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 227 triliun dengan rasio dana murah (Current Account Saving Account/CASA) meningkat menjadi 63,6 persen.
Dengan demikian, Capital adequacy rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) dan loan to deposit rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 22,2 persen dan 85,6 persen per 31 Desember 2022. (Kompas.com)
Pasca Panen Raya, Inflasi Jateng Masih Terjaga |
![]() |
---|
Tak Hanya Ramah Lingkungan, Penggunaan Biofuel Gerakkan Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Bahan Bakar Baru Digencarkan, Akademisi Ungkap Keunggulan Teknis Biofuel |
![]() |
---|
Pelaku UMKM Di Semarang Didorong Investasi di Pasar Modal |
![]() |
---|
Dorong Ekonomi Berkelanjutan, Kadin Kota Semarang Kolaborasi Perkuat Ekosistem Bisnis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.