Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Kronologi Lansia di Pati Kena Gendam, Uang Tabungan dan Perhiasan Raib Dibawa Pelaku

Sujarmi (65), lansia di Dukuh Mojosemi, Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, diduga jadi korban gendam.

Polsek Wedarijaksa
Petugas Polsek Wedarijaksa meminta keterangan dari Sujarmi (65), warga Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, yang mengaku jadi korban gendam perempuan tak dikenal, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Sujarmi (65), lansia di Dukuh Mojosemi, Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, diduga jadi korban gendam.

Akibatnya, uang tabungan Rp 6 juta hasil bekerja serabutan dan sejumlah perhiasan miliknya amblas.

Kejadian nahas itu bermula saat Sujarmi didatangi seorang perempuan tak dikenal, Senin (20/2/2023) siang.

Baca juga: Video Motor Tukang Parkir di Pedurungan Semarang Diambil Orang Tak Sadar Kena Gendam

Saat itu dia diiming-imingi akan diberi bantuan berupa uang Rp 8 juta dan beras 15 kilogram. 

Perempuan tak dikenal itu, kata Sujarmi, mengenakan kerudung, jaket hitam, serta tas hijau.

“Sempat saya tanyai, dia ngakunya orang Gesing, Kecamatan Margoyoso. Tapi tidak tahu benar atau tidak,” ucap dia di kediamannya, Selasa (21/2/2023).

Untuk meyakinkan Sujarmi, si perempuan itu berlagak menanyai identitas dan mencatatnya dalam buku yang dibawa.

“Saya ditanyai nama lengkap dan sebagainya. Kemudian saya diajak berjabat tangan dan dirangkul. Saat itulah saya mulai merasa tidak sadar,” terang dia.

Oleh si perempuan, Sujarmi lalu diminta melepas kalung. 

Tak hanya itu, dia juga menurut begitu saja saat diminta menunjukkan perhiasan lain yang ia simpan.

Baca juga: Detik-detik Motor Tukang Parkir Raib Diduga Kena Gendam di Pedurungan Semarang

Setelah kejadian, Sujarmi baru merasa keheranan mengapa menurut begitu saja.

“Sebenarnya (perhiasan) sempat saya kembalikan ke kamar, tapi perempuan itu menyelinap dan mengambilnya. Sepertinya saya diintai saat mengembalikan,” tutur dia.

Sujarmi akhirnya kehilangan kalung senilai Rp 2 juta, gelang senilai Rp 2,5 juta, dua buah cincin yang masing-masing bernilai Rp 300 ribu, serta uang tunai Rp 6 juta. 

Dia sedih karena perhiasan dan uang tunai itu merupakan tabungan hasil kerjanya selama bertahun-tahun.

“Itu uang yang saya kumpulkan hasil kerja serabutan. Dari hasil jadi kuli mengupas ketela, atau mocok (buruh lepas) masak saat ada hajatan. Ada juga uang bantuan langsung tunai (BLT) yang saya simpan,” papar Sujarmi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved