Berita Semarang
10 Top Perusahaan Produk Kemasan Plastik Versi Brand Audit Walhi Jateng di Pesisir Semarang
Walhi Jawa Tengah melakukan brand audit dan clean up terhadap sampah-sampah yang mengotori pesisir Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah melakukan brand audit dan clean up terhadap sampah-sampah yang mengotori pesisir Kota Semarang.
Aksi itu untuk mengidentifikasi produk-produk sampah plastik dari perusahaan mana saja yang mengotori pantai hingga mencemari lingkungan.
"Kami amati pesisir Semarang paling banyak ditemukan sampah di Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang Utara sehingga kami lakukan brand audit di sini," ucap Koordinator Pelaksana Brand Audit Walhi Jateng, Nur Colis (27) kepada Tribun, Selasa (21/2/2023).
Tim audit merupakan gabungan dari aktivis lingkungan, mahasiswa, pencinta alam dan lainnya.
Kegiatan brand audit untuk mengidentifikasi sampah dengan melakukan penilaian terhadap berat sampah tiap kategori dan jumlah sampah per merek.
Dalam menginventarisasi sampah di pesisir dipilah seusia jenis, berat setiap jenis, produk atau merek perusahaan masing-masing sampah.
Sampah yang diaudit seluas 300 meter persegi dengan sampah plastik produk rumah tangga yang paling mendominasi.
Tim menemukan banyak sekali sampah plastik sekali pakai sebanyak 39,5 kilogram dari total sampah yang terkumpul sebanyak 97,3 kilogram.
"Iya, paling banyak sampah sachet kayak sampo, bumbu dapur, sedotan dan lainnya. Sampah itu juga bukan sampah baru, ada yang sudah bertahun-tahun," terangnya.
Selepas sampah dikumpulkan lalu dipilah supaya memunculkan data kemudian diolah yang menghasilkan 10 top pencemar perusahaan brand audit versi Walhi Jateng.
10 perusahaan tersebut meliputi Wings Group jumlah 310 sampah, PT Santos Jaya Abadi 246, PT Unilever Tbk 208, PT Ajinomoto Indonesia 185 , PT Frisian Flag Indonesia 172, Indofood group 153, PT Marimas Putera Kencana 112, PT Karunia Alam Segar 77, PT Java prima Abadi 64, PT Forisa Nusa Persada 63.
Berikutnya total sampah perkategori, plastik sekali pakai jumlah 1.682 pcs , plastik daur ulang 377, karet 109, tekstil 68, kaca 40, B3 22, logam 12, keramik 6.
"Kegiatan Brand Audit menunjukkan banyaknya data sampah plastik yang tidak terkelola dan merugikan masyarakat namun minim tanggung jawab produsen," beber Colis.
Ia melanjutkan, riset diharapkan nantinya dapat semakin mendorong penegakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 Tahun 2019 terkait peta jalan pengurangan sampah oleh produsen.
Begitupun pemerintah kota Semarang ikut andil pula dalam memberikan pengawasan masyarakat dan tempat usaha yang banyak menghasilkan sampah.
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Bukan Hanya Cinta! Ini 5 Hal yang Wajib Wanita Pertimbangkan Sebelum Menikah |
![]() |
---|
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Proyek Outer Ring Road Semarang Terkendala Anggaran, Masih Cari Skema Pembangunan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.