Berita Kabupaten Tegal

Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup Sampai Batas Waktu Belum Ditentukan 

Bahkan sampai Senin (27/2/2023) kemarin, kondisi cuaca di wilayah atas Guci dan sekitarnya masih terjadi hujan lebat, angin kencang, disertai kabut

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Desta Leila Kartika
Foto ilustrasi suasana di area jalur pendakian Gunung Slamet via Permadi Guci, Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu. Terlihat ada beberapa pendaki yang sedang mendata diri sebelum melanjutkan pendakian. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Melihat  cuaca ekstrem yang berpotensi angin kencang, kabut tebal, dan hujan lebat sehingga bisa mengakibatkan pohon tumbang dan membahayakan pendaki, maka disepakati jalur pendakian ke Gunung Slamet sementara ditutup. 

Hal itu diperkuat dengan keluarnya surat edaran dari Perhutani nomor 0124/058.1/PKB/2023, pada Minggu (26/2/2023) mengenai penutupan pendakian wisata di wilayah KPH Pekalongan Barat.

Dalam surat tersebut, dijelaskan agar wisata pendakian pada wilayah Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat ditutup sementara, terhitung mulai 26 Februari 2023 sampai batas waktu yang ditentukan oleh BMKG.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,6 Guncang Turki, Ratusan Orang Luka dan Puluhan Bangunan Roboh

Baca juga: Prediksi RANS Nusantara Vs Persebaya Surabaya Liga 1, Kondisi Tim, H2H, Skor, Line Up, Streaming

Adapun informasi mengenai penutupan sementara jalur pendakian ke Gunung Slamet dan surat edaran Perhutani KPH Pekalongan Barat, disampaikan oleh Kepala UPTD Objek Wisata Kabupaten Tegal, Achmad Abdul Hasib, pada Tribunjateng.com, Selasa (28/2/2023). 

Hasib menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Bojong yang terdapat jalur pendakian via basecamp Komunitas Pecinta Alam Pekandangan (Kompak). 

Kemudian koordinasi juga dilakukan dengan Polsek Bumijawa karena terdapat jalur pendakian Gupala dan Permadi Guci.

"Kami sepakat menutup sementara sekretariat pendakian Gunung Slamet, baik di jalur Kompak Desa Rembul, Gupala dan Permadi Desa Guci. Sehingga kami dengan kepolisian, koramil sudah menyepakati dengan pengelola untuk menutup sementara sampai batas waktu belum ditentukan," jelas Hasib, pada Tribunjateng.com. 

Hasib menilai keputusan tersebut harus diambil karena kondisi cuaca yang masih buruk dan berbahaya bagi pendaki. 

Bahkan sampai Senin (27/2/2023) kemarin, kondisi cuaca di wilayah atas Guci dan sekitarnya masih terjadi hujan lebat, angin kencang, disertai kabut tebal. 

Sehingga dari pengelola wisata sepakat menutup layanan sekretariat jalur pendakian Gunung Slamet sampai batas waktu belum ditentukan.

"Adanya penutupan jalur pendakian tidak terlalu berpengaruh dengan jumlah pengunjung atau minat kunjungan ke wisata Guci. Karena orang ketika ke sini kan tujuannya bukan hanya mendaki, tapi dominasinya mandi air panas, wisata menginap, spot foto, dan lain-lain," tutur Hasib. 

Ketika ditanya apakah alasan lain penutupan jalur pendakian karena peristiwa meninggalnya satu orang pendaki dari Mapala Unsoed saat perjalanan ke puncak Gunung Slamet, Hasib tidak menampik hal tersebut secara jelas. 

Namun yang pasti, alasan utamanya karena cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah Guci dan sekitarnya.

"Sehingga saya imbau semuanya untuk selalu waspada, berhati-hati, dan mematuhi aturan atau rambu-rambu yang ada. Demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bersama," pungkasnya. (dta)

 

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved