Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Opini Drs Wahyudi: Model Kepemimpinan Transformasional Ahmad Dahlan

PIMPINAN Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah akan menggelar musyawarah wilayah (Muswil) tanggal 3-5 Maret 2023 di Kota Tegal, yang merupakan musyawarah t

Editor: m nur huda
Tribun Jateng
Opini Ditulis Oleh Drs Wahyudi, MPd (Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Tengah) 

Opini Ditulis Oleh Drs Wahyudi, MPd (Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Tengah)

TRIBUNJATENG.COM - PIMPINAN Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah akan menggelar musyawarah wilayah (Muswil) tanggal 3-5 Maret 2023 di Kota Tegal, yang merupakan musyawarah tertinggi di Muhammadiyah. Ada satu hal yang luput dari pembahasan dalam musyawarah, yakni model kepemimpinan.

Padahal model kepemimpinan sangat penting dan menentukan langgam serta irama persyarikatan. Untuk itu kami menawarkan model kepemimpinan transformasional siapapun nantinya yang menjadi nahkoda kapal persyarikatan Muhammadiyah sampai 5 tahun ke depan, periode 2023-2028.

Pada dasarnya secara historis model kepemimpinan Muhammadiyah tidak jauh berkisar dari profil KH. Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan (1868 -1923) seorang muslim yang mendambakan keutuhan dan kemajuan bangsa melalui kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan bersikap lugas, tegas, jelas serta berwawasan luas.

Komitmen KH. Ahmad Dahlan untuk mewujudkan keutuhan dan kemajuan bangsa dapat dilihat dari keterlibatan beliau untuk aktif pada organisasi Jami’ah al khairiyah, Boedi Oetomo, sebagai penasehat Syarekat Islam, dan tentunya juga aktif memimpin persyarikatan Muhammadiyah. Di sinilah tampak model kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan sangat kooperatif dan akomodatif.

Model yang dikembangkan KH. Ahmad Dahlan berbeda dengan Persis dan Al-Irsyad. Persis dan Al-Irsyad dalam mensosialisasikan wawasan keagamaannya menempuh jalur polemik atau debat terbuka sekalipun. KH. Ahmad Dahlan cenderung menitikberatkan pada transformasi nilai-nilai melalui prasarana kultural yang tidak menimbulkan guncangan. Oleh karena itu Muhammadiyah terkesan sebagai organisasi yang berlanggam “Jowo penuh unggah-ungguh. Itulah kelemahan sekaligus keunggulan Muhammadiyah.

Model kepemimpinan itu sangat penting, karena mati dan majunya sebuah organisasi tidak terlepas dengan model kepemimpinan yang diterapkan. Hal ini senada dengan hasil penelitian Andersen Consulting Institute for Strategic Change, yang dikutip oleh Warren Bennis dalam On Mission and Leadership (Frances Hesselbein, 2005:8), bahwa nilai saham di suatu perusahaan yang memiliki model kepemimpinan yang baik tumbuh sebanyak 900 persen dalam kurun waktu 10 tahun. Dibandingkan dengan perusahaan dengan model kepemimpinan yang buruk yang hanya mengalami pertumbuhan 74

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved