Berita Pekalongan
Inovasi DLH Kota Pekalongan, Kenalkan Prototype Alat 4 In 1, Jadi Alternatif Pengurangan Sampah
DLH Kota Pekalongan kembali mengembangkan inovasi prototype alat 4 In 1 (Four in One) untuk membantu pengelolaan sampah secara terpadu dan tuntas.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - DLH Kota Pekalongan sedang fokus penanganan pada masalah persampahan.
Pada 2022 dinas terkait menginisiasi pembentukan Omah Olah Pilah Sampah Mandiri dan Berekonomi (OOPS Mami).
Kini di 2023, DLH Kota Pekalongan kembali mengembangkan inovasi prototype alat 4 In 1 (Four in One) untuk membantu pengelolaan sampah secara terpadu dan tuntas dari sumbernya.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengapresiasi inovasi alat 4 in 1 yang dikembangkan oleh DLH Kota Pekalongan.
Ada empat susunan kerangka sirkulasi pengelolaan sampah yang kompleks.
Baca juga: Macan Kumbang yang Ditemukan di Warung Warga di Pekalongan Akhirnya Tak Terselamatkan
Dimana susunan pertama (bagian bawah) untuk budidaya ikan lele, susunan kedua untuk penguraian sampah organik oleh budidaya maggot.
Susunan ketiga untuk budidaya ayam, dan susunan keempat (bagian atas) untuk budidaya hidroponik seperti tanaman caisim, pakcoy, kangkung, cabai, dan sebagainya.
"Sebenarnya sampah mampu ditangani dengan berbagai cara di antaranya dengan dipilah, dibuat pupuk atau kompos, diurai oleh maggot untuk pakan ternak, dan lainnya."
"Alat 4 in 1 diharapkan menjadi solusi alternatif pengurangan sampah," kata Achmad Afzan Arslan Djunaid kepada Tribunjateng.com, Rabu (1/3/2023).
Menurutnya, kunci utama penanganan sampah adalah dilakukan bersama masyarakat serta secara konsisten.
Baca juga: 112 Motor Dinas Baru dari Menhan Diserahkan kepada Kodim 0710 Pekalongan
"Tinggal semuanya konsisten untuk bersama-sama mengurangi sampah dan memilah sampah serta peduli lingkungan."
"Mulai, buanglah sampah pada tempatnya dan pilah sampah mulai dari rumah, sekolah, dan kantor."
"Hal ini sangat bermanfaat untuk membantu pengurangan tumpukan sampah di TPA Degayu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo menjelaskan, pihaknya kembali berinovasi menyelesaikan masalah sampah dengan sebuah alat yang dijadikan prototype bernama 4 in 1.
"Kami berharap, nantinya setiap OPD di Pemkot Pekalongan bisa mengawali menggunakan alat 4 in 1 tersebut untuk mengolah sampah organik sisa-sisa makanan," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Pesan Wali Kota Pekalongan Kepada Calon ASN Pensiun: Jangan Tergiur Investasikan Tabungan
Disampaikan Joko, keberhasilan inovasi alat ini dalam mengatasi permasalahan sampah, hanya bisa berjalan efektif.
Jika masyarakat bersama-sama mau memilah sampah, dimana sampah organik diproses di 4 in 1.
Sementara, sampah anorganik dipilah untuk dijual di Bank Sampah.
"Disebut 4 in 1, karena alat ini memiliki 4 susun tempat yang saling berhubungan untuk menyelesaikan sampah organik."
"Yakni tempat paling bawah dipakai untuk budidaya lele, kedua untuk budidaya maggot, ketiga budidaya ayam, dan paling atas dipakai untuk tanaman hidroponik."
"Budidaya maggot yang berasal dari bubur sampah organik bisa digunakan untuk pakan ayam dan lele."
"Sementara air budidaya lele bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman hidroponik," tandasnya. (*)
Baca juga: Ada Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2023 di Wonosobo, Diikuti 447 Peserta Dibagi 4 Kategori
Baca juga: Penanganan Banjir di Kudus, Rochim Sutopo: Janji Menteri PUPR Sedang Kami Kawal Terus
Baca juga: Imbas Curah Hujan Tinggi, Jalan Berlubang Baru Muncul Setiap Hari di Semarang
Baca juga: Klarifikasi Rafael Alun Soal Rubicon Bukan Miliknya, Habis Beli Langsung Dijual Lagi Ke Kakaknya
tribunjateng.com
tribun jateng
Pemkot Pekalongan
Penanganan Sampah di Pekalongan
DLH Kota Pekalongan
Pekalongan
sampah
Achmad Afzan Arslan Djunaid
Oops Mami
prototype alat 4 In 1
maggot
27 Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
Petugas Puskesmas di Pekalongan Cek Kualitas Air dan Udara Rumah Warga |
![]() |
---|
Ular Piton Jumbo Ngumpet di Plafon, Damkar Kota Pekalongan Jebol Atap Rumah Warga |
![]() |
---|
Kota Pekalongan Gencarkan Wajib Belajar 13 Tahun, Pendidikan Anak Dimulai Sejak Dini |
![]() |
---|
Pemkot Pekalongan Bekali Pelajar Ilmu Pasar Modal, Cegah Investasi Ilegal Sejak Dini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.