Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Pemanfaatan Internet untuk Bisnis di Jateng Masih 5,87 Persen, Dinkop UMKM Jateng Sebut Ini Potensi

Potensi bisnis digital di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah Ema Rachmawati, Selasa (28/2)

Penulis: hermawan Endra | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Hermawan Endra
Kelas Perempuan Maju Digital bertajuk “Dukung Perempuan Tangguh Makin Berdaya di Era Digital” yang dihadiri 150 UMKM lokal wilayah Semarang secara luring di Quest Hotel Semarang, Selasa (28/2).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Potensi bisnis digital di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah Ema Rachmawati, Selasa (28/2). 

Ia mengungkapkan dari 36 juta penduduk Jawa Tengah yang sudah memanfaatkan internet mencapai 72,56 persen. Tapi dari jumlah tersebut yang memanfaatkan internet untuk bisnis hanya 5,87 persen. 

"Masih sangat sedikit hanya 5,87 persen atau 1,5 juta orang artinya peluang sangat banyak," kata Ema saat menghadiri Kelas Perempuan Maju Digital bertajuk “Dukung Perempuan Tangguh Makin Berdaya di Era Digital” yang dihadiri 150 UMKM lokal wilayah Semarang secara luring di Quest Hotel Semarang, Selasa (28/2). 

Potensi tersebut didorong juga dengan data yang menyebut 68 persen penduduk Indonesia berusia milenial dan tentunya familier dengan akses digital. 

Menurutnya, masih banyak perempuan yang belum melek digital. Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi persoalan itu, salah satunya dengan cara mengawinkan satu anak SMK untuk membantu pelaku UMKM perempuan. 

"Di samping itu ada juga upya lain yakni aplikasi blangkon Jateng yang saat ini tercatat ada 4.000 ribu lebih pelaku usaha yang telah bergabung," imbuhnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Ema juga mendorong pencapaian Nomor Induk Berusaha (NIB). Dari 4,1 juta jumlah UMKM di Jawa Tengah yang sudah ber-NIB masih 300 ribuan. Ia mengajak para pelaku usaha untuk mengurus NIB. 

Dalam acara tersebut, Tokopedia berkolaborasi dengan UPRINTIS dan Tim Penggerak PKK Jateng mengadakan Kelas Perempuan Maju Digital bertajuk “Dukung Perempuan Tangguh Makin Berdaya di Era Digital” yang dihadiri 150 UMKM lokal wilayah Semarang secara luring di Quest Hotel Semarang. 

Direktur Kebijakan Publik dan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengatakan, “Dengan konsistensi semangat #SelaluAdaSelaluBisa, Tokopedia mengadakan Kelas Perempuan Maju Digital sebagai salah satu upaya untuk terus melakukan pendampingan bagi para pelaku UMKM perempuan agar dapat bersaing di era digital.

Tokopedia juga memiliki misi untuk memberikan panggung seluas luasnya kepada pelaku bisnis Indonesia, tak terkecuali UMKM Perempuan di Kota Semarang dalam adaptasi digital agar dapat mendorong perekonomian nasional, serta mengakselerasi transformasi digital nasional.

"Kolaborasi ini bertujuan untuk berbagi pengalaman mengenai peran, tantangan serta peluang yang dihadapi oleh UMKM Perempuan dalam menghadapi proses digitalisasi serta demi mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujarnya. 

Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi Tokopedia dalam mendukung UMKM perempuan di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang. 

"Harapan kami, melalui Kelas Perempuan Maju Digital ini, dapat menambah potensi pelaku usaha perempuan Kota Semarang dalam berbisnis online dan membuat strategi bisnis yang tepat agar membuka peluang untuk naik kelas,” ucap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah (sekaligus Sekretaris PKK Provinsi Jawa Tengah) Ibu Dra. Ema Rachmawati, M. Hum yang mewakili Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Ny. Atikoh Ganjar Pranowo.

Pemilik UMKM dari Semarang Heritage Brass, Mita Nurul Fajar Indah, yang menjadi salah satu pembicara membagikan pengalaman berjualan online sejak meneruskan usaha keluarga di bidang aksesori dekorasi rumah dari material kuningan daur ulang yang sudah berdiri puluhan tahun.

“Berkat pemanfaatan platform online, saya bisa meneruskan usaha keluarga saya yang sudah berdiri puluhan tahun. Tokopedia berkontribusi signifikan terhadap penjualan Heritage Brass. Omzet kami meningkat dua kali lipat dibanding sebelum bergabung di Tokopedia,” ucap Mita yang turut memberdayakan perajin lokal kuningan dari Juwana, Jawa Tengah.

Pada kesempatan yang sama, Tokopedia menyampaikan bahwa didorong inisiatif Hyperlocal, kategori Kategori Kesehatan, Elektronik, Rumah Tangga, Makanan Minuman, dan Fesyen menjadi yang paling populer di Kota Semarang pada 2022. 

Tren peningkatan belanja tersebut turut mendorong Kecamatan Tembalang, Tugu, Pedurungan, Mijen dan Gunungpati menjadi kecamatan dengan kenaikan transaksi tertinggi selama tahun 2022.

Contoh manifestasi dari inisiatif Hyperlocal di antaranya Waktu Indonesia Belanja (WIB) Semarang dan Dilayani Tokopedia. 

“Tokopedia mencatat jumlah transaksi WIB Kota Semarang hampir 1,5x lipat, sedangkan jumlah penjual yang mengikuti kampanye WIB meningkat lebih dari 2x lipat pada 2022 dibandingkan 2021. Sedangkan jumlah transaksi yang menggunakan layanan gudang pintar Dilayani Tokopedia di Kota Semarang turut naik hampir 3x lipat,” jelas Astri.

Di sisi lain, pengiriman dari Kota Semarang ke Kab.Keerom di Provinsi Papua menjadi rute pengiriman terjauh selama 2022. Selain itu, Tokopedia bersama para mitra strategis, termasuk pemerintah provinsi Jawa Tengah fokus membantu pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui kolaborasi pembayaran PBB. 

Berdasarkan data internal Tokopedia, jumlah transaksi PBB yang dilakukan oleh masyarakat domisili Jawa Tengah mengalami peningkatan sebesar hampir 1,5x lipat.

“Tokopedia berharap seluruh pihak lebih gencar berkolaborasi membantu UMKM lokal agar lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan era digital dan bersama-sama berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional,” tutup Astri. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved