Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Banjir Sudah Surut, Warga Desa Trangkil Sragen Bikin Ritual Tolak Bala, Tumpeng Diarak Kampung

Tumpengan kemudian diarak keliling Desa Trangkil Sragen hingga finish di salah satu punden desa setempat yang diyakini sakral.

PEMDES TRANGKIL SRAGEN
Warga Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen bersuka cita menggelar ritual bersih desa, Minggu (5/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Seusai terkena banjir selama tiga hari, warga Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen menggelar ritual bersih desa, Minggu (5/3/2023).

Membawa berbagai bentuk tumpengan kenduri, mereka berjalan keliling desa.

Tumpeng itu berhiaskan ayam panggang, pisang, dan buah lainnya, serta berbagai macam sayuran hasil bumi.

Tumpengan kemudian diarak keliling kampung hingga finish di salah satu punden desa setempat yang diyakini sakral.

Tidak hanya diikuti orangtua, anak-anak juga turut membaur dalam ritual tersebut.

Baca juga: Kata Bupati Yuni Percuma Kalau Sekarang, Perbaikan Jalan Rusak di Sragen Tak Kunjung Dikerjakan

Warga meyakini ritual bisa menolak berbagai macam bencana, termasuk banjir yang baru saja menggenangi desanya.

Ketua ritual bersih desa, Subur (60) mengatakan, tradisi bersih desa sudah dilakukan sejak dahulu dan digelar rutin setiap tahun.

Tujuannya agar warga terhindar dari berbagai macam bencana.

"Tradisi ini rutin digelar sebagai budaya turun temurun."

"Warga percaya ritual sebagai salah satu tolak bala terhindar dari bencana," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023).

Baca juga: Banjir Masih Menggenangi Sebagian Wilayah Sragen, Warga Pilih Tetap di Rumah

Menurutnya, lokasi punden untuk pusat ritual dulunya merupakan sumber mata air yang dimanfaatkan warga.

Setelah direnovasi, punden kemudian dimanfaatkan warga untuk pusat berbagai ritual.

"Selain tolak bala berbagai macam musibah seperti banjir, warga juga berharap hasil panen bisa melimpah," imbuhnya.

Sementara itu, Kades Tangkil, Suyono mengapresiasi kegiatan rutin tahunan ini.

Hal ini sebagai salah satu bentuk nguri-nguri budaya dan sejarah pendahulu.

Baca juga: 31 Sekolah SD dan TK Terendam Banjir di Sragen, Pelaksanaan PTS Terpaksa Mundur

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved