Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Bawaslu Pati: Partisipasi Warga dalam Pengawasan Pemilu Masih Rendah

Dari hasil evaluasi Bawaslu, pada pelaksanaan Pemilu 2019 partisipasi masyarakat dalam mengawal dan mengawasi pelaksanaan Pemilu masih rendah.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Ketua Bawaslu Kabupaten Pati, Ahmadi. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bawaslu Kabupaten Pati berupaya meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu 2024

Saat ini, tingkat pengawasan partisipatif masyarakat dinilai tergolong masih rendah. 

Hal ini antara lain terlihat dari masih rendahnya angka laporan dari masyarakat terkait dugaan pelanggaran Pemilu. 

Selama ini, Bawaslu menemukan dugaan pelanggaran dari jajaran internalnya sendiri. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Bawaslu Kabupaten Pati, Ahmadi dalam Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di Hotel New Merdeka Pati, Senin (20/3/2023).

Kegiatan itu bertema Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan dalam Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024. 

Baca juga: PBVSI Pati Gelar Kejurkab untuk Jaring Atlet Voli Junior yang Akan Dibawa ke Kejurprov Jateng 2023

Baca juga: MTsN 1 Pati Catatkan Rekor MURI sebagai Madrasah Peraih Medali Terbanyak

"Sejauh ini dari hasil evaluasi Bawaslu, pada pelaksanaan Pemilu 2019 partisipasi masyarakat dalam mengawal dan mengawasi pelaksanaan Pemilu masih rendah," kata Ahmadi

Berdasarkan data Bawaslu, 2.457 temuan bersumber dari jajaran internal mereka.

Adapun dari masyarakat hanya 12 laporan. 

Dari 12 laporan itu pun tidak ada yang bisa ditindaklanjuti karena tidak memenuhi syarat material dan imaterial. 

"Hal ini disebabkan kekuranganpahaman masyarakat terhadap teknis pelaporan dugaan pelaporan Pemilu."

"Rata-rata laporan berkisar pada tahapan kampanye terkait dugaan politik uang dan perusakan alat peraga kampanye."

"Untuk tahapan lain warga masih terkesan abai,” papar Ahmadi kepada Tribunjateng.com, Senin (20/3/2023). 

Menurut dia, akibat rendahnya pengetahuan akan regulasi, masyarakat tidak punya keberanian melaporkan adanya indikasi pelanggaran yang terjadi di setiap tahapan Pemilu.

Baca juga: Yayasan Subur Makmur Sejahtera Pati Buka Griya Pintar ke-2, Bimbel Gratis untuk Anak Yatim dan Duafa

Baca juga: 15 Pemotor Diciduk Polisi, Biang Kerok Suara Bising di Juwana Pati

Karena itu, Bawaslu Kabupaten Pati berharap ormas yang diundang dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya keterlibatan semua kalangan dalam mengawasi Pemilu. 

Keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan Pemilu diharapkan bisa melahirkan pemimpin yang bermartabat.

Hal ini menjadi harapan Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang diberi kewenangan oleh Undang-Undang untuk melaksanakan pengawasan proses Pemilu maupun Pilkada. 

"Karena Bawaslu Kabupaten Pati menyadari penuh, tidak akan mungkin sukses dalam melakukan pengawasan tanpa ada dukungan dari seluruh elemen masyarakat," tegas dia. 

Karena itu, imbuh Ahmadi, ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa yang menjadi tujuan dari pengawasan partisipatif.

Selain itu, disampaikan pula aspek regulasi yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengawasan Pemilu.

“Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan pada setiap tahapan Pemilu demi mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih baik,” tandas dia. (*)

Baca juga: Kondisi Kecelakaan di Bergas Semarang: Truk Trailer Tak Kuat Nanjak, Mobil dan Motor Terjepit

Baca juga: Warga Kemuning Karanganyar Didamping Selama Setahun, Launching Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Baca juga: 6.400 Pelajar Ramaikan Karnaval Budaya Dugder 2023, Jadi Rangkaian Sambut Ramadan di Semarang

Baca juga: BREAKING NEWS, Kecelakaan Beruntun di Dekat Cimory Semarang, Kaki Pemotor Terjepit Truk Trailer

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved