Berita Kudus
Bupati Kudus Hartopo Minta Pasar Murah Bisa Digelar Rutin Sebulan Sekali
Hartopo, pasar murah baik yang diselenggarakan oleh Dispertanpangan dan Dinas Perdagangan jangan hanya digelar setahun sekali
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus HM hartopo mendorong Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertanpangan) dan Dinas Perdagangan untuk terus mengawal harga kebutuhan pokok saat awal Ramadan melalui operasi pasar atau pasar murah.
Dengan begitu harga kebutuhan pokok bisa terkendali mengingat saat Ramadan maupun lebaran.
“Punya tujuan bagus sebetulnya dengan adanya pasar murah terkait bagaimana bisa adanya pengendalian inflasi. Mengingat di Kudus beras dan minyak menjadi momok inflasi,” kata Hartopo.
Untuk itu, kata Hartopo, pasar murah baik yang diselenggarakan oleh Dispertanpangan dan Dinas Perdagangan jangan hanya digelar setahun sekali.
Baca juga: Pemkab Kudus Laksanakan Pembangunan Infrastruktur Lewat Kelonggaran DBHCHT
Paling tidak sebulan sekali. Demi terselenggaranya pasar murah bisa menggandeng pihak lain.
“Paling tidak pasar murah satu bulan sekali atau seminggu sekali. Silakan gandeng stakeholder. Yang penting bisa gelar pasar murah,” kata Hartopo.
Pasar murah juga bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pangan. Oleh karenanya dinas yang membidanginya harus rutin dalam menggelar pasar murah.
Hartopo menjelaskan Dinas Pertanian dan Pangan sebagai inisiator bisa menggandeng Dinas Perdagangan dan stakeholder.
Di samping stabilisasi harga, juga bisa menekan laju inflasi di Kudus. Mengingat, beberapa waktu lalu beras dan minyak goreng mengalami kenaikan harga.
"Bisa menggandeng stakeholder dan diadakan rutin. Agar harga tetap stabil dan tidak mengalami inflasi seperti beberapa waktu lalu. Sekarang, inflasi di Kudus sudah berada di bawah angka rata-rata nasional," kata Hartopo.
Dalam pasar murah yang menyajikan hasil pertanian, Hartopo berharap adanya forum dialog dengan mendatangkan petani, gabungan kelompok tani, tengkulak, penyuplai, konsumen.
Dengan begitu akan ada titik temu antara petani dan solusi terkait masalah yang melilit petani.
"Kalau ada dialog interaktif antara petani dan konsumen pasti lebih gayeng. Dari situ, ada umpan balik biar pasokan bahan pangan di Kudus aman," kata Hartopo. (*)
5 Pelaku Klitih di Kudus Tertangkap, Polisi : Mereka Keluar Rumah Memang Sengaja Cari Masalah |
![]() |
---|
185 Santri Kudus Rebutkan Tiket MQK Tingkat Provinsi |
![]() |
---|
35 Dosen Umku Disiapkan Jadi Pelatih Uji Kompetensi Ners OSCE |
![]() |
---|
Cerita Endang Warga Kudus yang Sering Kehilangan Ayamnya, Kaget Usai Pasang CCTV |
![]() |
---|
Keren Warga di Desa Kedungsari Kudus Gotong Royong Iuran Bangun Jembatan Senilai Ratusan Juta |
![]() |
---|