Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Kampanye Pencegahan Stunting Akan Terus Digelorakan di Seluruh Indonesia

Pemerintah pusat melakukan kick off semesta mencegah stunting dengan kampanye 'Cukup Dua Telur' yang diluncurkan oleh BKKBN

Editor: rival al manaf
Istimewa
Kick off semesta mencegah stunting dengan kampanye 'Cukup Dua Telur' yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa(21/3/2023). 

"Akhirnya anak stunting ini di masa tuanya akan kurang produktif," ujarnya.

Selain itu, Hasto mengingatkan setiap anak akan menghadapi fase pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan berarti tinggi badan dan berat badan anak, sedangkan perkembangan terkait dengan motorik halus dan intelektual.

"Akhirnya apa anak stunting juga cenderung memiliki postur tubuh pendek, tetapi orang bertubuh pendek belum tentu stunting," kata Hasto.

Dokter spesialis kandungan ini juga menambahkan anak stunting identik tidak hanya gagal tumbuh tapi juga gagal berkembang.

"Tetapi kemampuan intelektualnya sudah pasti tidak dapat bersaing, nggak ada anak stunting jadi CEO, itu sudah pasti orang hebat semua," kata Hasto.

Lebih lanjut ia pun menjelaskan bahwa stunting merupakan situasi gagal tumbuh dan gagal berkembang.  Tumbuh itu ukuran tinggi badan dan berat.  Sedangkan berkembang, merupakan kemampuan intelektual.

"Itulah stunting, akhirnya apa, stunting itu pasti pendek. Pasti tidak punya kemampuan intelektual hebat kemudian satu lagi," paparnya. 

Pria lulusan UGM Yogyakarta ini pun menyampaikan pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka stunting yang saat ini masih berkisar 21,6 persen di Indonesia.

"Meskipun masih tinggi, kita juga tentu harus bersyukur karena tahun lalu angka stunting 24,4 persen sehingga sudah ada turun 2,8 persen didukung kementerian/lembaga mempercepat penurunan stunting," ucap Hasto.

Hasto bertutur untuk mencegah stunting harus menyentuh sebabnya ada faktor jauh, menengah, dan dekat sekali.

Faktor jauh contohnya lingkungan, sanitasi, jamban dan daerah yang kumuh. Lingkungan yang tidak bersih ini membuat timbulnya penyakit TBC sehingga tumbuh kembang anak terganggu.

“Contoh menengah adalah tidak melakukan program keluarga berencana (KB) terlalu muda atau terlalu tua masih pengin hamil,” ungkap Hasto.

Hasto mengingatkan bahwa puncak kejayaan biologis adalah usia 32 tahun. “Begitu 35 tahun pengen hamil sama saja sudah menua tiga tahun, ibarat pohon sudah tua ingin berbuah,” katanya. Lalu, faktor paling dekat yakni makanan pentingnya protein hewani, obat vitamin, tablet tambah darah, ikan, dan telur. “Itu yang harus disentuh tiga faktor untuk mencegah stunting,” kata Hasto.

Pekerjaan Mulia

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved