Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2024

Diskusi Hangat Pengayuh Becak di Pecinan Kota Semarang tentang Pilpres 2024

Dua pengayuh becak di kawasan Pecinan Kota Semarang terlibat dalam diskusi hangat.

budi susanto
Aktifitas para pengayuh becak di kawasan Pecinan Kota Semarang, Kamis (23/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua pengayuh becak di kawasan Pecinan Kota Semarang terlibat dalam diskusi hangat.

Di tengah hilir mudik aktifitas masyarakat, mereka membahas sosok calon Presiden Republik Indonesia.

Saking serunya, panas cuaca siang di Kota Semarang seolah tak dirasa oleh keduanya.

"Yen aku tetep Ganjar to Lek (kalau saya tetap Ganjar)," terang Supriyono (46) satu di antara pengayuh becak yang terlibat diskusi, Kamis (23/3/2023).

Supriyono yang duduk di bagian depan becaknya terus mengunggulkan sosok Ganjar Pranowo.

Ia merasa Ganjar pantas jadi Presiden karena punya ciri khas merakyat dan sering blusukan.

"Coba cari, calon mana yang seperti Ganjar. Pasti tidak ada kan," katanya sembari sedikit nyinyir ke Mulyadi (53) pengayuh becak lainya.

Semangat Supriyono bak sengatan terik matahari siang kala mengunggulkan sosok idolanya.

Ia mengatakan Jateng adalah kandangnya PDIP dan Ganjar sangat populer di kandangnya sendiri.

"Partai lain pasti kalah suara kalau di Jateng lek," ucapnya ke pada Mulyadi.

Mulyadi pun hanya mengangguk, namun bukan mengiyakan sosok yang diagung-agungkan Supriyono.

"Heleh, menang di kandang sendiri ya lumrah. Tapi di luar bagaimana," kata Mulyadi menanggapi perkataan Supriyono.

Lelaki 51 itu pun tak mau kalah, ia juga mengunggulkan calonnya yaitu Prabowo Subianto.

Menurutnya, Prabowo adalah sosok tegas dan teruji saat mengabdi ke negara saat bertugas di TNI.

"Prabowo berani tarung pokoknya, pangkat senjata saja berani apalagi hanya dunia politik," paparnya.

Rekan Supriyono itu mengatakan, Indonesia butuh sosok pemimpin tegas bukan yang klemar-klemer.

Apalagi menghadapi koruptor atau pihak yang merugikan negara, Prabowo dikatakannya punya ketagasan itu.

Keduanya pun langsung terdiam saat rekan pengayuh becak lainya datang dan memotong diskusi hangat tersebut.

"Mau menjagokan siapapun kalau kesejahteraan masyarakat kecil tidak diperjuangkan sama saja," kata Romani (49) yang mendadak memotong pembicaraan Supriyono dan Mulyadi.

Mendengar ucapan Romani keduanya tertawa kecil. Bahkan Supriyono langsung berkeluh kesah.

"Betul kalau itu, nasib masyarakat kecil apalagi tukang becak tak berubah dari zaman Presiden Soeharto sampai sekarang," imbuhnya.

Diskusi tersebut pun akhirnya dibarengi canda tawa serta tukar keluh kesah oleh ketiga pengayuh becak tersebut.

Berkaitan dengan diskusi hangat yang dilakukan oleh pengayuh becak itu, nama Ganjar dan Prabowo memang tengah jadi pembahasan.

Dua nama itu bahkan sempat masuk dalam hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Hasil survei tersebut berupa trend dukungan calon presiden yang dikeluarkan, Selasa (21/3) lalu.

Di mana Prabowo dikenal 95 persen masyarakat, Anies Baswedan 86 persen, Ganjar 78 persen, Puan Maharani 67 persen dan Airlangga Hartarto 40 persen.

Selain kepopuleran calon, SMRC juga mengungkapkan tingkat penerimaan atau likeability calon.

Dari survei yang dilakukan, Ganjar paling banyak disukai bahkan likeability-nya mencapai 90 persen.

Sementara likeability Prabowo di angka 81 persen, Anies 72 persen, Airlangga 73 persen dan Puan Maharani 45. (*)

Baca juga: Viral Video Wanita Muda Asal Aceh Dihukum Cambuk 100 Kali Karena Berzina dengan Ipar

Baca juga: ASITA Ingin Majukan Pariwisata Pati Raya Lewat Aglomerasi

Baca juga: Pastikan Suplai dan Harga Pangan Aman Selama Ramadan, Ganjar: Mudah-mudahan Puasanya Lancar

Baca juga: Kisah 5 Pejuang Indonesia yang Bertempur dengan Berpuasa Saat Menghadapi Penjajah di Bulan Suci

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved