Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2023

Kisah 5 Pejuang Indonesia yang Bertempur dengan Berpuasa Saat Menghadapi Penjajah di Bulan Suci

Puasa tidak menghalangi orang iman untuk beraktifitas bahkan untuk berjuang melawan musuh.

intisari online
Kolase Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, KH Mas Mansyur, dan Bung Tomo. Contoh para pahlawan yang tetap berpuasa kala berperang melawan penjajah. 

Anak seorang uleebalang bernama Teuku Achmad Mahmud ini gugur dalam pertempuran pada tanggal 11 Februari 1899 M atau 10 Syawal 1316 H di Meulaboh, Aceh Barat.

Ia dimakamkan dengan hormat oleh Belanda sebagai tanda penghargaan atas keberaniannya.

2. Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien adalah istri dari Teuku Umar yang juga turut serta dalam perlawanan melawan Belanda di Aceh.

Ia dikenal sebagai pejuang wanita yang tangguh dan gigih.

Pahlawan wanita yang lahir di Lampadang, Aceh Besar pada tahun 1848 ini tidak pernah menyerah meskipun suaminya gugur dalam perang.

Ia terus memimpin pasukan gerilyanya untuk melawan Belanda selama lebih dari 20 tahun.

Cut Nyak Dhien juga sering kali berpuasa sambil berperang melawan Belanda.

Ia bahkan pernah mengucapkan kalimat syahadat saat sedang puasa pada tanggal 6 November 1908 M atau 28 Ramadan 1326 H ketika ia ditangkap oleh Belanda setelah pertempuran sengit di Beutong Ateuh, Aceh Tengah.

Wanita yang pernah menjadi janda setelah suami pertamanya gugur dalam perang melawan Belanda pada tahun 1878 tersebut kemudian dibuang oleh Belanda ke Sumedang, Jawa Barat hingga akhir hayatnya pada tahun 1908 M atau tahun 1327 H.

3. KH Mas Mansyur

KH Mas Mansyur adalah salah satu tokoh ulama dan pejuang kemerdekaan Indonesia dari Jawa Timur. Ia dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) cabang Surabaya pada tahun 1926 M.

Sosok pahlawan yang lahir di Surabaya pada tanggal 25 Juni 1896 ini juga aktif dalam memerangi penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 M.

Anak seorang ulama dan pionir Islam bernama Kyai Haji Mas Ahmad Marzuki ini sering kali berpuasa sambil berperang melawan Jepang maupun sekutu-sekutnya mereka.

Ia bahkan pernah memimpin shalat Idul Fitri di lapangan Pahlawan Surabaya pada tanggal 17 Agustus 1945 M atau 17 Syawal 1364 H bersama ribuan umat Islam yang berpuasa.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved