Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2023

Kisah 5 Pejuang Indonesia yang Bertempur dengan Berpuasa Saat Menghadapi Penjajah di Bulan Suci

Puasa tidak menghalangi orang iman untuk beraktifitas bahkan untuk berjuang melawan musuh.

intisari online
Kolase Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, KH Mas Mansyur, dan Bung Tomo. Contoh para pahlawan yang tetap berpuasa kala berperang melawan penjajah. 

KH Mas Mansyur wafat pada tanggal 17 November 1946 M atau 29 Jumadil Akhir 1365 H di Surabaya akibat luka-luka yang dideritanya saat berperang melawan Belanda.

4. Bung Tomo

Pidato Bung Tomo pada 10 November 1945 membakar semangat juang rakyat Surabaya
Pidato Bung Tomo pada 10 November 1945 membakar semangat juang rakyat Surabaya (IST)

Bung Tomo adalah salah satu pahlawan nasional yang terkenal karena peranannya dalam memimpin perlawanan rakyat Surabaya melawan Belanda pada tahun 1945 M.

Ia dikenal sebagai pemimpin yang karismatik dan berwibawa.

Sosok yang pernah bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei, bagian Bahasa Indonesia ini juga sering kali berpuasa sambil berperang melawan Belanda.

Ia bahkan pernah menyampaikan pidato-pidato semangat juangnya melalui radio saat sedang puasa.

Anak seorang priyayi golongan menengah bernama Kartawan Tjiptowidjojo ini berhasil menginspirasi rakyat Surabaya untuk tetap berjuang meskipun dalam keadaan lapar dan haus.

Ia juga berhasil menggalang persatuan antara para pejuang dari berbagai latar belakang agama dan suku.

Bung Tomo meninggal dunia pada tanggal 7 Oktober 1981 M atau 20 Jumadil Awal 1402 H di Jakarta. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan penghormatan militer.

5. KH Wahid Hasyim

KH Wahid Hasyim adalah salah satu tokoh ulama dan pejuang kemerdekaan Indonesia dari Jawa Tengah.

Ia dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) pusat pada tahun 1926 M dan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945 M.

Pahlawan nasional yang lahir di Jombang pada tanggal 1 Juni 1914 tersebut juga aktif dalam memerangi penjajahan Belanda maupun komunis pada masa revolusi fisik hingga masa demokrasi liberal.

Ia juga menjabat sebagai menteri agama pertama Republik Indonesia pada tahun 1949-1952 M.

Pria yang juga turut menjadi salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) pusat pada tahun 1926 ini sering kali berpuasa sambil berperang maupun menjalankan tugas kenegaraannya. Ia bahkan pernah menghadiri Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 M saat sedang puasa.

KH Wahid Hasyim meninggal dunia akibat kecelakaan mobil pada tanggal 19 April 1953 M atau 28 Rabiul Akhir 1372 H di Garut, Jawa Barat. Ia dimakamkan di kompleks makam keluarga NU di Jombang, Jawa Timur. (Intisari Online)

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved