Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara

Kata Ahlli Forensik Kombes Sumy Hastry Soal 9 Korban Dukun Banjarnegara, Sebab Kematian Terungkap

Kata Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti tentang hasil pemeriksaan forensik para korban dukun pengganda uang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Pemakaman korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanyasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kata Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti tentang hasil pemeriksaan forensik para korban dukun pengganda uang Banjarnegara.

Sejauh ini sudah ditemukan 12 mayat korban dukun bernama Mbah Slamet alias Tohari itu.

Satu korban yakni PO lebih dulu ditemukan.

Selanjutnya sembilan korban dan terakhir pada penggalian hari Selasa (4/4/2023) ditemukan dua korban.

Dengan demikian total ada 12 korban.

Baca juga: Inilah Ritual yang Dilakukan Mbah Slamet Dukun Banjarnegara sebelum Bunuh Korban, Dimulai Sejak Sore

Baca juga: Mario Dandy dan Shane Lukas Saling Tuduh soal Teriakan Free Kick saat Penganiayaan D

Dari 12 tersebut, sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.

Dalam pemeriksaaan terungkap, enam jenazah berjenis kelamin laki-laki.

Sisanya tiga orang berjenis kelamin perempuan. 

"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," papar Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti , Selasa (4/4/2023) sore.

Kombes Pol DR dr Sumy Hastry | Kabiddokkes Polda Jateng
Kombes Pol DR dr Sumy Hastry | Kabiddokkes Polda Jateng (Tribun Jateng)

Pemeriksaan forensik dipimpin langsung oleh Hastry dari Senin (3/4/2023) malam hingga Selasa dini hari.

Kondisi jenazah dalam keadaan pembusukan lanjut.

"Kami perkirakan waktu kematian antara 6 bulan sampai 24 bulan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, untuk  penyebab kematian lantaran lemas karena racun.

"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik,” tuturnya.

Ia melanjutkan, kesembilan jenazah semuanya belum teridentifikasi. 

Padahal, ada dua lagi jenazah ditemukan.

Ia pun bersama timnya kembali bertolak ke Banjarnegara dan Purwokerto untuk kembali melakukan pemeriksaan jenazah.

“Ini dua lagi ketemu (jenazah),” terangnya.

Saat ini, total ada 12 jenazah ditemukan. 

Satu jenazah sudah teridentifikasi atas nama Paryanto (53) warga Sukabumi, Jawa Barat.

Jenazah Paryanto ditemukan Minggu (2/4/2023). 

Sembilan jenazah sudah diperiksa, dua jenazah sisanya masih hendak dilakukan pemeriksaan. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved