Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jejak Islam

Ziarahi Makam Habib Muhammad bin Thohir Al Haddad di Tegal Setara Syekh Abdul Qadir

Di lokasi tersebut terdapat makam wali min auliya illah, Al Imam Al Habib Al Qutub Muhammad bin Thohir Al Haddad. Beliau merupakan ulama besar ahli il

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Fajar Bahrudin
Penjaga Makam Haddad, Abu sedang membersihkan makam wali min auliya illah, Al Imam Al Habib Al Qutub Muhammad bin Thohir Al Haddad, Minggu (2/4/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Makam Haddad atau dikenal sebagai pemakaman habaib di Jalan Salak Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Kota Tegal

Di lokasi tersebut terdapat makam wali min auliya illah, Al Imam Al Habib Al Qutub Muhammad bin Thohir Al Haddad.

Beliau merupakan ulama besar ahli ilmu fiqih, ilmu mantiq, dan ilmu balaghah dari Kota Geidun, Hadramaut, Yaman. 

Makam Habib Muhammad bin Thohir Al Haddad selalu ramai dikunjungi para peziarah, terutama saat haul yang diperingati setiap malam tanggal 15 Sya’ban/ malam nisyfu Sya’ban, dan tanggal 15 Sya’ban pagi hari.

Banyak orang dari berbagai kalangan dan daerah berbondong-bondong hadir.

Makam beliau berada dalam kubah di sisi selatan Masjid Ar Raudhah, di Komplek Pemakaman Haddad.

Tepat di sebelah makam beliau adalah makam anaknya, Habib Husein bin Muhammad bin Thohir Al Haddad.

Lalu bagaimana sejarahnya? Berikut kisahnya:

Cicitnya, Habib Ahmad Anis menceritakan, Habib Muhammad bin Thohir Al Haddad merupakan ulama besar dari Kota Geidun, Hadramaut, Yaman yang lahir pada 1274 Hijriyah atau 1838 M.

Beliau putra dari Al Habib Thohir bin Umar Al Haddad seorang ulama besar ahli ilmu tafsir dan ilmu hadits di Kota Geidun.

Beliau lalu safar atau menempuh perjalanan untuk berdakwah ke berbagai negara, antara lain India dan Indonesia. 

Masyarakat berjalan di area Makam Al Imam Al Habib Al Qutub Muhammad bin Thohir Al Haddad, di Jalan Salak, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
Masyarakat berjalan di area Makam Al Imam Al Habib Al Qutub Muhammad bin Thohir Al Haddad, di Jalan Salak, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. (Tribun Jateng/Fajar Bahrudin)


Kedatangannya ke Indonesia merupakan yang ketiga kalinya sebelum kemudian meninggal dunia di Kota Tegal.

Beliau bersama para pengikutnya juga pernah berdakwah di beberapa kota lainnya, di pulau Jawa.

Beliau wafat di usia 42 tahun 8 bulan pada 13 Sya’ban 1316 Hijriyah atau 1885 M.

“Kalau melihat sejarah, beliau itu di Tegal cuma tujuh hari. Jadi seperti hanya lewat untuk singgah, tiba-tiba meninggal dunia. Tetapi ini menjadi keberkahan bagi Kota Tegal,” kata Habib Anis kepada tribunjateng.com, Sabtu (1/4/2023).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved