Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sukoharjo

Cerita Faridz Warga Sukoharjo Jatuh Bangun Merintis Usaha Pakaian, Modal Awal Rp 200 Ribu

Kisah perjalanan Faridz dimulai saat dia masih duduk di bangku kuliah, tepatnya di Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MUHAMMAD SHOLEKAN
Faridz Kurniawan berposa di antara produk yang dijual di toko miliknya, Orlando Garage Store Jalan Ahmad Yani Nomor 370 Mendungan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (12/4/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO – Faridz Kurniawan harus melewati proses jatuh bangun saat memulai sebuah usaha.

Layaknya seperti pepatah, tak ada jalan mulus untuk menjadi pengusaha yang sukses.

Faridz, sapaan akrabnya, harus bekerja keras dan jatuh bangun mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha muda sukses.

Karena kesuksesan tidak akan didapatkan dengan mudah, apalagi di usia yang masih muda.

Baca juga: Soal Pembangunan Jalan Lingkar Timur Sukoharjo, Bupati Etik Suryani Minta Bantuan ke Jokowi

Bagi pemuda usia 29 tahun ini, menjadi seorang pengusaha sudah seperti takdir, terlukis di garis tangan.

Bahkan, dia pernah gagal saat masih di bangku kuliah.

Dia memilih menekuni dan menempa diri menjadi pengusaha, yakni dengan membangun bisnis pakaian.

Itu diceritakannya saat ditemui Tribunjateng.com di kios miliknya, Orlando Garage Store di Jalan Ahmad Yani Nomor 370 Mendungan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (12/4/2023).

Dia menceritakan kisah perjalanan dan jatuh bangun membuka toko pakaiannya.

Lewat sebuah fitur Marketplace di Facebook, pemuda yang lahir di Cemani Sukoharjo itu membeli baju.

Dengan sense yang dia miliki sebagai pengusaha, dia menjual kembali baju tersebut.

“Saat itu saya ingat, modal awal cuma Rp 200 ribu,” ucapnya.

Kisah perjalanan Faridz dimulai saat dia masih duduk di bangku kuliah, tepatnya di Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Di kampus tersebut, dia tidak bisa meneruskan kuliah dan terpaksa mau tidak mau harus bekerja.

Baca juga: Jelang Lebaran Harga Kebutuhan Pokok Berangsur Turun, Bupati Sukoharjo: Semoga Bisa Terpenuhi

“Di FKOR (Fakultas Keolahragaan) ini saya tidak bisa meneruskan kuliah dan harus bekerja."

"Kala itu, saya lebih memilih kerja dan terpaksa bangku kuliah saya tinggalkan,” ungkapnya.

Jiwa pengusaha yang dia miliki, bahkan sudah terlihat sejak usia belasan tahun.

Setelah tak lagi kuliah, Faridz memilih bekerja untuk mengumpulkan uang.

Sembari bekerja, dia juga menjual pakaian melalui sistem COD atau cash on delivery.

“Saya tawarkan melalui Facebook, lalu berkembang ke Marketplace."

"Keuntungan sedikit demi sedikit dikumpulkan untuk modal,” terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/4/2023).

Setelah dia kenal dengan rekan sesama penjual pakaian, mencoba menjadi reseller.

Lalu mencari informasi tangan pertama dari pemasok pakaian yang dijual.

"Dari modal yang dikumpulkan sejak awal ini, kemudian saya lipatgandakan untuk kulakan pakaian dari pengusaha konveksinya langsung,” jelasnya.

Baca juga: Habib Berstatus Tersangka, Pemuda Pelaku Klitih di Kartosuro Sukoharjo, Celurit Jadi Barang Bukti

Jual Kamera Profesional untuk Modal

Dia memilih resign dari pekerjaannya dan fokus menjadi penjual pakaian.

Selain memiliki tabungan, Faridz juga menjual kamera SLR miliknya seharga Rp 4,5 juta.

Uang hasil jualan kamera itu pun untuk modal usaha.

Tak hanya itu, Faridz juga kembali ke bangku kuliah dan memilih jurusan akuntansi di STIE AUB pada 2014.

Berjalannya waktu, Faridz pun memiliki keinginan membuka toko pakaian.

Akhirnya, keinginannya terwujud dengan menyewa sebuah ruko berukuran 3x4 meter di daerah Mendingan dari uang tabungannya.

Toko pakaiannya tak pernah sepi dari pembeli.

“Alhamdulillah, omzet terus bertambah dan pelanggan dari berbagai kota berdatangan."

"Omzet per hari antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta."

"Omzet bisa berlipat sepekan menjelang Idulfitri seperti saat ini,” kata Faridz kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Jelang Operasi Ketupat Candi 2023, Polres Sukoharjo Terjunkan 784 Personel

Sediakan Pakaian Ukuran Jumbo

Bagi seseorang yang punya berat badan lebih dari 100 kilogram, biasanya, akan kesulitan mencari pakaian.

Dengan adanya keadaan tersebut, dia mengambil ceruk kesempatan itu untuk menyediakan pakaian berukuran jumbo.

Di toko pakaiannya, Orlando Garage Store, Faridz memiliki pelanggan khusus yakni yang memiliki ukuran jumbo.

Ya, Faridz menyediakan pakaian khusus berukuran jumbo, dari kemeja hingga celana jeans.

“Awalnya sih tidak kepikiran menjual size jumbo."

"Banyak pelanggan yang minta menyediakan size jumbo."

"Pada akhirnya toko saya ini jadi jujugan pelanggan yang memiliki ukuran jumbo."

"Saya menyediakan dari ukuran 39-60 untuk celana,” terangnya.

Harganya pun bervariasi.

Faridz membanderol celana yang dijualnya dari Rp 15 ribu untuk celana kolor, Rp 35 ribu jenis jogger, dan jeans antara Rp 70 ribu hingga Rp 165 ribu.

Selain membuka toko di Mendingan, usaha kerasnya juga terlihat dengan membuka lapak di arena Car Free Day (CFD) Surakarta setiap Minggu.

“Di CFD juga sudah memiliki pelanggan tetap."

"Untuk omzet bisa Rp 1 juta hingga Rp 2 juta,” tandasnya. (*)

Baca juga: Disdagperinaker Karanganyar Salurkan Paket Sembako Murah Bagi Karyawan Pabrik

Baca juga: Tak Berpikir Lama, Warga Guntur Demak Serbu Pasar Murah di Lapangan Bogosari, Sekar Borong Sembako

Baca juga: Peringati Nuzulul Quran, Bupati Fadia Arafiq Ajak Warga Kabupaten Pekalongan Makin Cintai Alquran

Baca juga: Ucap Terima Kasih Kepada Media Massa, Unnes Berencana Gelar Anugerah Mitra Humas

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved