OTT KPK di Semarang
Putu Sumarjaya dan 3 Orang Terjaring OTT KPK di Semarang Sudah Tiba di Gedung Merah Putih KPK
Kepala Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya dan tiga orang telah tiba di gedung merah putih KPK.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kepala Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya dan tiga orang telah tiba di gedung merah putih KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan salah satu dari orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Semarang adalah Kepala Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya.
Saat ini Putu dan tiga orang lainnya yang juga terjaring OTT di Semarang sudah tiba di gedung Merah Putih.
Baca juga: Detik-detik Penembakan Massal di Kentucky Tewaskan 5 Orang, Pelaku Siaran Live Lalu Ditembak Mati
Total yang ditangkap empat orang.
“Empat orang yang ditangkap sudah tiba di gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).
Menurut Ali, keempat orang tersebut segera menjalani pemeriksaan di lantai 2 gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan.
Adapun rombongan tim KPK yang melakukan OTT di Semarang tiba di gedung Merah Putih sekitar pukul 06.02.
Rombongan terdiri dari empat minibus. Mereka dijaga dengan dua mobil patroli dan pengawal (Patwal).
Ali menyebut dalam OTT itu tim KPK mengamankan sejumlah uang dalam pecahan rupiah dan asing.
Namun, ia belum menyebutkan jumlah barang bukti yang diamankan tersebut karena masih dihitung dan dikonfirmasi ke para terperiksa.
“Uang yang diamankan sebagai bukti dalam bentuk rupiah dan mata uang asing,” ujar Ali.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron membenarkan bahwa pihaknya menggelar OTT di Semarang dan Jakarta pada hari ini.
Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
“Mohon bersabar setelah terang duduk perkaranya kami infokan lebih lengkap,” ujar Ghufron.
Baca juga: Sosok Mulyadi Korban Dukun Slamet Banjarnegara di Mata Tetangga, Pak RT Terakhir Ketemu 2021
Respons Kemenhub
Kemenhub menyatakan belum dapat memberikan penjelasan detail terkait ramainya pemberitaan adanya pejabat di Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub yang terjaring OTT KPK pada Selasa (11/4/2023) di Semarang.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati melalui pernyataan resminya mengutarakan apabila hingga Selasa (11/4/2023) malam ini pihaknya belum mendapat informasi resmi dari KPK maupun pihak lainnya.
"Kami masih menunggu pernyataan resmi dari KPK untuk melakukan langkah selanjutnya."
"Kemenhub sangat mendukung berbagai upaya untuk memberantas korupsi dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam hal ini," ucap Adita seperti dikutip Tribunjateng.com, Selasa (11/4/2023).
Pihak Kemenhub pun berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut bila ada perkembangan informasi terkait OTT KPK yang menyeret pejabat Ditjen Perkeretaapian di Kota Semarang.
Telah diberitakan sebelumnya di Tribunjateng.com, Kepala Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Tengah, Putu Sumarjaya disebut-sebut sebagai sosok yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Selasa (11/4/2023) di Semarang.
Selain Putu, beberapa pejabat lain yang berkantor di Jalan Candi Prambanan Barat Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang itu pun turut digelandang pihak KPK.
Beberapa orang itu seperti Ani, Yanto, dan Yuni yang bertugas di bagian keuangan (bendahara) pada balai di bawah naungan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub tersebut.
Tim KPK juga disebut menangkap pihak lainnya yang merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pihak swasta di Jakarta.
Disebutkan yang bersangkutan adalah Muhamad, Dion (dari pihak swasta) dan Fadly (PPKom).
Pada OTT kali ini, KPK telah menangkap beberapa pihak yang disebut-sebut terkait kasus suap proyek TLO Stasiun Tegal.
Salah satu pihak yang ditangkap KPK disebut adalah pejabat di DJKA Jawa Tengah.
Pihak KPK menyebut, pejabat tersebut bertugas di Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah.
Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya juga menangkap pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek pekerjaan perkeretaapian dan pihak swasta.
Menurut Ali, orang-orang yang saat ini berstatus terperiksa itu diduga melakukan tindak pidana suap terkait proyek jalur kereta api Tegal.
“Saat ini pihak pihak yang ditangkap masih didalami keterangannya,” kata Ali seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (11/4/2023).
Ali mengatakan, status hukum para terperiksa akan ditentukan dalam 1x24 jam ke depan setelah mereka ditangkap.
Saat ini, sejumlah pihak yang diamankan itu sedang dibawa dari Semarang ke Jakarta.
Ali menyebut, dalam OTT itu tim KPK menyita sejumlah uang dalam pecahan Rupiah dan asing.
Namun, dia belum menyebutkan jumlah barang bukti yang disita tersebut karena masih dihitung dan dikonfirmasi ke para terperiksa.
“Uang yang disita sebagai bukti dalam bentuk Rupiah dan mata uang asing,” ujar Ali.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membenarkan bahwa pihaknya menggelar OTT di Semarang dan Jakarta.
Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
“Mohon bersabar setelah terang duduk perkaranya kami infokan lebih lengkap,” ujar Ghufron. (*)
Baca juga: Tamara Bleszynski Kaget Biaya Pengobatan Ayah Rp 800 Juta Tahun 2001 Berbunga Jadi Rp 4 Miliar
KPK Bawa 2 Koper Hasil Penggeledahan di kantor Wali Kota Semarang |
![]() |
---|
Inilah Dion Renato Pengusaha Semarang Ditangkap KPK di Mal, Keluarkan Duit Miliaran Suap Pejabat |
![]() |
---|
OTT KPK di Semarang dan Daerah Lain, 10 Tersangka Kasus Suap Proyek Rel Kereta Api Ditetapkan |
![]() |
---|
Fakta-fakta OTT KPK di Semarang & Jakarta: Beberapa Pejabat Ditangkap, Uang Ratusan Juta Jadi Bukti |
![]() |
---|
KPK Ungkap Sosok Pejabat DJKA Jateng yang Terjaring OTT KPK, Barang Bukti Uang Masih Dihitung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.