Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2023

Happy Ramadan - Perajin Bedug di Banyumas Kebanjiran Pesanan, Seminggu Bisa Bikin Lima

Meski pesanan bedug meningkat, namun tak dipungkiri jumlah pesanan masih belum dalam kondisi normal seperti sebelum pandemi.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
Proses pembuatan bedug dari perajin bedug Taofik Amin (50) warga Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jumat (14/4/2023). 

Ia mengatakan, sebelum pandemi perminggu bisa sampai 10 bedug.

Namun demikian ia tetap bersyukur. 

Baca juga: Bupati Banyumas Larang Petasan Saat Malam Takbiran, Achmad Husein: Takbir Keliling Saja

"Bayangkan saja, pada saat pandemi, dalam satu tahun, hanya ada 5 pesanan."

"Saya rasa semua mengalami itu," ungkapnya.

Rata-rata pesanan bedug berasal dari luar kota. 

Seperti dari Jakarta, Bumiayu, Purbalingga, maupun Banjarnegara. 

Tapi ada juga dari daerah sendiri, Banyumas.

Produksi bedugnya ini terkenal di berbagai daerah karena memang sudah ada sejak 1997. 

Selain dipasarkan melalui online, calon pembeli biasanya mengetahui asal bedug tersebut dari stiker yang ada di bedug.

Produk bedug miliknya dibandrol dengan harga yang bervariasi. 

Tergantung dari besaran bedug. 

Ukuran terbesar yang sanggup dibuat adalah diameter 150 sentimeter dan panjang 2,25 meter dihargai Rp 50 juta. 

Sedangkan untuk standar berukuran diameter 50 sentimeter dan panjang 70 sentimeter dihargai Rp 2,8 juta. 

Ia memakai bahan dari kayu trembesi.

Sedangkan kulitnya dari kulit sapi dan kambing.

Baca juga: Pengedar dan Produsen Obat Terlarang di Banyumas Dibekuk, Polisi Sita Ribuan Butir Senilai 673 Juta

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved