Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

PAN Minta PDIP Tak Egois Dalam Penjajakan Koalisi Besar

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto meminta PDI-P tak egois dalam penjajakan koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan.

Editor: m nur huda
Istimewa
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto meminta PDI-P tak egois dalam penjajakan koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto meminta PDI-P tak egois dalam penjajakan koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan.

“Sebaiknya menurut PAN tidak dulu pada posisi ke aku-akuannya atau egoisme partai itu menjadi terlalu menonjol,” ujar Yandri pada Kompas.com, Senin (17/4).

“Misalnya, ‘Kami setelah mengumumkan capres baru kami ajak yang lain bicara’. Saya kira itu belum maksimal dalam pembicaraan, tapi enggak apa-apa itu hak PDI-P, tidak ada masalah bagi kami,” papar dia.

Namun ia menekankan bahwa lima partai politik (parpol) yang tengah melakukan penjajakan saat ini masih terus melakukan komunikasi intensif.

Kelimanya adalah PAN, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Termasuk bentuk koalisinya bagaimana, kemudian apa programnya, ya itu sedang dibicarakan jadi masih perlu proses memfinalisasi siapa capres-cawapresnya,” tutur dia.

Ia mengungkapkan, PAN juga terus membangun hubungan baik dengan PDI-P untuk ikut dalam proses penjajakan Koalisi Kebangsaan.

Tapi, ia menghormati, jika PDI-P memutuskan untuk mengumumkan figur capresnya sendiri.

Namun belum diketahui apakah kelima parpol bisa menerima atau tidak figur yang diusung oleh parpol besutan Megawati Soekarnoputri itu.

“Apakah nanti bisa bersama PDI-P atau merestui capres PDI-P itu masih perlu pembicaraan lebih serius. Belum bisa dikatakan menerima atau menolak,” imbuh dia.

Diketahui wacana pembentukan Koalisi Kebangsaan muncul pasca lima ketua umum parpol dan Presiden Joko Widodo bertemu dalam acara silaturahmi di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).

Diputuskan Megawati

Pernyataan Yandri Susanto, merupakan respon atas pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan, calon presiden (capres) partainya untuk Pemilu 2024 akan diputuskan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Dalam hal ini, Megawati disebut bakal berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo.

“Nantinya Ibu Megawati akan memimpin secara langsung dan bekerja sama dengan Bapak Jokowi mengingat beliau berasal dari PDI Perjuangan,” kata Hasto dikutip dari Kompas TV, Senin (17/4). 

Tak hanya urusan capres, keputusan tentang kerja sama PDI-P dengan partai lainnya juga bakal ditentukan Megawati bersama Jokowi.

Hasto bilang, partainya terbuka membangun kerja sama dengan partai politik lainnya. Saat ini PDI-P terus menjalin komunikasi dengan parpol-parpol lain. 

Dalam pertemuan yang biasanya digelar secara tertutup itu, tak menutup kemungkinan dibahas ihwal capres dan calon wakil presiden (cawapres).

“Apa yang dilakukan tersebut ujung-ujungnya kan akan berbicara siapa yang jadi capres, siapa yang menjadi cawapres,” ujar Hasto.

Hasto pun menyambut positif wacana pembentukan koalisi besar yang rencananya menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun demikian, Hasto meyakini, konsolidasi di antara partai-partai yang menggagas kerja sama tersebut baru akan terjadi setelah PDI-P mengumumkan capres. 

“Dalam konteks komunikasi politik yang dilakukan gagasan kerja sama besar itu sangat bagus, itu positif. Tetapi, konsolidasi dari kerja sama itu akan terjadi setelah nanti diumumkan siapa capresnya, termasuk dari PDI Perjuangan,” kata Hasto. 

Hasto tak menjawab tegas ketika ditanya apakah PDI-P akan turut bergabung bersama koalisi besar tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa PDI-P bakal mengusung kader sendiri sebagai capres. Hal itu telah diputuskan dalam Kongres ke-V PDI-P dan dipertegas oleh Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi partai. 

Terkait partai lain yang tak ingin PDI-P mensyaratkan capres dalam koalisi, Hasto bilang, partainya tak ambil pusing. Dia meyakini bahwa kerja sama antarpartai akan terbentuk begitu PDI-P mengumumkan capres, sebagaimana yang terjadi ketika partai banteng mengumumkan Joko Widodo sebagai capres jelang Pemilu 2014 dan 2019 lalu. (Fitria Chusna Farisa/kps/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved