Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tadarus

Hikmah Silaturahmi dan Mudik Lebaran

HARI RAYA Idulfitri atau Lebaran adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk mensyukuri kenikmatan yang diberik

Editor: m nur huda
Tribun Jateng
Oleh KH Hanief Ismail, Lc (Ketua Takmir Masjid Agung Semarang) 

Oleh KH Hanief Ismail, Lc (Ketua Takmir Masjid Agung Semarang)

TRIBUNJATENG.COM - HARI RAYA Idulfitri atau Lebaran adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk mensyukuri kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita yaitu telah menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh, lebaran juga menjadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.

Tradisi silaturahmi dan mudik lebaran menjadi semacam ritual tahunan bagi masyarakat Indonesia. Jutaan warga Indonesia dengan berbagai cara mereka tempuh untuk melakukan perjalanan mudik atau setidaknya bertemu dengan keluarga di rumah. Namun, di samping memenuhi rasa kangen dengan keluarga, apa sajakah hikmah dari silaturahmi dan mudik lebaran?

Hikmah yang pertama adalah untuk mempererat tali silaturahmi. Silaturahmi adalah salah satu ajaran agama Islam yang sangat ditekankan. Hal ini terbukti dengan banyaknya hadis dan ayat-ayat Alquran yang mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Dalam konteks lebaran, tradisi silaturahmi menjadi cara yang tepat untuk memperkokoh tali persaudaraan dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan keluarga dan kerabat.

Kedua, menumbuhkan rasa kasih sayang. Momen Lebaran dapat menjadi waktu yang tepat untuk menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama. Dalam menjalankan tradisi silaturahmi, orang-orang biasanya memberikan hadiah atau ucapan selamat kepada keluarga dan sanak saudara. Hal ini dapat menjadi bentuk kasih sayang yang sederhana namun sangat berarti bagi mereka yang menerimanya.

Anak-anak kecil yang mendapatkan hadiah di masa lebaran, akan menjadi kenangan penting dalam sejarah hidup mereka. Hari raya dengan dipenuhi suka-cita akan lebih mengenalkan anak bahwa perayaan hari raya adalah sesuatu yang benar-benar menyenangkan.

Ketiga, mengasah rasa empati. Mudik lebaran juga dapat mengasah rasa empati kita terhadap sesama. Saat pulang kampung, kita seringkali melihat kondisi masyarakat yang memerlukan kepedulian kita. Hal ini dapat mengingatkan kita untuk lebih memperhatikan dan membantu sesama yang membutuhkan, serta mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas nikmat yang telah kita terima. Selain itu, dengan melihat realitas disparitas sosial, kita akan lebih mudah mensyukuri atas kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita.

Keempat, membangun kebersamaan. Melakukan tradisi silaturahmi dan mudik lebaran juga dapat membantu membangun kebersamaan dan keharmonisan dalam keluarga. Dalam momen seperti ini, kita dapat saling berbagi cerita dan pengalaman, serta meningkatkan rasa saling percaya dan pengertian satu sama lain.

Kelima, menjaga identitas budaya. Tradisi silaturahmi dan mudik lebaran juga merupakan bagian dari identitas budaya Indonesia. Tradisi yang baik ini akan selalu terjaga jika memang dilestarikan oleh manusia. Dengan silaturrahim dan mudik lebaran, tradisi khas nusantara ini akan tetap langgeng di bumi pertiwi ini. (*tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved