Berita Solo

Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Protes Gaji Dipotong 

Sejumlah karyawan outsourcing pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah protes karena mengaku gaji dipotong. 

Editor: m nur huda
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Masjid Raya Sheikh Zayed Kota Solo, Minggu (6/11/2022) - Sejumlah karyawan outsourcing pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah protes karena mengaku gaji dipotong.  

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Sejumlah karyawan outsourcing pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah protes karena mengaku gaji dipotong

Dilansir Tribunjateng.com dari Tribunsolo.com, salah seorang karyawan outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, mereka protes gaji yang tidak sesuai dengan UMK Solo.

Pihaknya juga mempertanyakan sistem pembayaran flat atau harian.

"Harian berapa atau flat berapa. Kalau bulan kemarin digaji secara flat UMK Solo senilai Rp 2.174.000. Pada praktiknya di awal penggajian juga kurang," jelasnya saat ditemui awak media, Selasa (2/5/2023).

Ia mengaku sudah ketiga kalinya gaji tidak sesuai dengan perjanjian yakni UMK Solo.

"Ini sudah ketiga kalinya masih tetap seperti itu. Kami terima gaji tanggal 1. Kemarin pada gajian pada kaget, loh kok nerimanya cuma segini," tuturnya.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/10/2022).
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/10/2022). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Menurutnya, pemotongan gaji pun bervariasi.

"Ada yang nerima Rp 1,8 juta ada yang nerima Rp 1,7 juta. Ada yang Rp 1,6 juta ada yang Rp 1,5 juta," jelasnya.

Apalagi mereka sering bekerja lebih dari 8 jam namun tidak mendapat tambahan uang lembur.

"Jam kerja delapan jam, kita dituntut loyalitas, nambah jam kerja tidak dihitung lembur. Kalau di sini tidak bisa mengajukan lembur," terangnya.

Bahkan saat Lebaran, mereka juga tidak mendapatkan libur.

Mereka harus bekerja seperti hari sebelumnya.

"Lebaran harusnya ditambahkan gaji hari H dan H+1. Di gaji kita tidak ditambahkan. Diterima sesuai UMK dan kurang," tuturnya.

Bahkan ada semacam peringatan jika nekat tidak masuk saat Lebaran, maka dianggap keluar dari perusahaan.

"Yang punya jadwal di hari Lebaran dan tidak masuk, dianggap keluar dari perusahaan," jelasnya.

Menurutnya, hampir semua karyawan di berbagai lini mengeluhkan hal yang sama.

"Kami semua bekerja normal. Cleaning, garden, roof access. Kalau dihitung harian kok tidak sesuai. Kalau dihitung flat kok cuma segini," terangnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS: Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed Protes Gaji Dipotong

Sumber: Tribun Solo
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved