Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ekonomi Bisnis

Harga Daging Sapi Kembali Normal di Pasaran Semarang, Saat Ini Rp 110 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi yang sempat naik Rp 7.000 per kilogram saat Lebaran, kini telah kembali normal di pasaran. 

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
ILUSTRASI - Seorang pedagang daging sapi di Pasar Karangayu Semarang sedang melayani pembeli, Selasa (28/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seusai mengalami kenaikan jelang Lebaran, harga daging sapi di Kota Semarang kini kembali ke angka normal.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPDS) Semarang, Hery Setiawan mengatakan, harga daging saat jelang Lebaran lalu mengalami kenaikan sebesar Rp 7.000 untuk setiap kilogram. 

Adapun dikatakannya, harga di pasaran saat ini kembali berkisar antara Rp 110.000 hingga Rp120.000 per kilogram.

Baca juga: Bapenda Kota Semarang Targetkan Realisasi PBB Tembus Rp 350 Miliar Pada Akhir Mei 2023

"H-3 Lebaran dari hasil rapat, harga kami naikkan Rp 7.000 per kilogram."

"Harga itu sampai H+7 Lebaran 2023."

"Kemudian setelahnya, kami kembalikan seperti harga awal, kami turunkan lagi Rp 7.000," kata Hery kepada Tribunjateng.com, Rabu (3/5/2023).

Menurut Hery lebih lanjut, meningkatnya harga daging sapi saat jelang Hari Raya Idulfitri sudah menjadi tren tiap tahunnya.

Adapun tahun lalu, kenaikannya juga sebesar Rp 7.000 per kilogram dan kemudian harga diturunkan Rp 2.000.

"Harga sekarang kembali normal karena dari supply and demand aman."

"Harga sekarang, yang penting konsumen Kota Semarang pada khususnya bisa mendapatkan harga daging yang terjangkau," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Semarang Bentuk Sekolah Jujur Sekolah Saya untuk Edukasi Antikorupsi

Di sisi lain, terkait dengan kondisi harga jelang Hari Raya Iduladha, Hery menyebutkan adanya potensi kenaikan.

Menurut dia, hal ini berkaitan dengan adanya tren peningkatan permintaan hewan kurban sehingga akan turut berimbas terhadap harga daging sapi di pasaran.

"Menjelang Iduladha kemungkinan ada kenaikan (harga) lagi."

"Alasannya, biasanya karena regulasi stok, banyak yang terpakai di masjid-masjid atau banyak umat muslim yang melaksanakan ibadah kurban."

"Sehingga otomatis stok sapi hidup juga banyak terpakai untuk itu."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved