Berita Jateng
Harga Daging Sapi Kembali Normal Setelah Lebaran, Juragan Sapi: Ada Potensi Naik Jelang Idul Adha
Seusai mengalami kenaikan jelang lebaran tahun 2023 lalu, harga daging sapi di Kota Semarang kini kembali ke angka normal.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seusai mengalami kenaikan jelang lebaran tahun 2023 lalu, harga daging sapi di Kota Semarang kini kembali ke angka normal.
Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPDS) Semarang Hery Setiawan mengatakan, harga daging saat jelang lebaran lalu mengalami kenaikan sebesar Rp 7.000 untuk setiap kilogramnya.
Adapun dikatakan, harga di pasaran saat ini kembali berkisar antara Rp 110.000-Rp120.000/Kg.
"Kemarin H-3 lebaran dari hasil rapat, harga kami naikkan Rp 7.000/Kg. Harga itu sampai H+7. Kemudian setelahnya, kami kembalikan seperti harga awal, kami turunkan lagi Rp 7.000," kata Hery dihubungi Tribun Jateng, Rabu (3/5/2023).
Menurut Hery lebih lanjut, meningkatnya harga daging sapi saat jelang Hari Raya Idul Fitri sendiri sudah menjadi tren tiap tahunnya. Adapun tahun lalu, kenaikannya juga sebesar Rp 7.000/Kg dan kemudian harga diturunkan Rp 2.000.
"Harga sekarang kembali normal karena dari supply and demand aman. Harga sekarang, yang penting konsumen Kota Semarang pada khususnya bisa mendapatkan harga daging yang terjangkau," ujarnya.
Di sisi lain, terkait dengan kondisi harga jelang Hari Raya Idul Adha sendiri, Hery menyebutkan adanya potensi kenaikan.
Menurut dia, hal ini berkaitan dengan adanya tren peningkatan permintaan hewan kurban sehingga akan turut berimbas terhadap harga daging sapi di pasaran.
"Menjelang Idul Adha nanti kemungkinan ada kenaikan (harga) lagi. Alasannya, biasanya karena regulasi stok, banyak yang terpakai di masjid-masjid atau banyak umat muslim yang melaksanakan ibadah kurban sehingga otomatis stok sapi hidup juga banyak terpakai untuk itu. Otomatis nanti imbasnya ke harga daging juga," katanya.
Di sisi itu, terkait dengan harga daging jelang Idul Adha tahun ini sendiri saat ini ia belum melihat adanya tanda-tanda kenaikan.
Menurut dia, biasanya kenaikan akan mulai terlihat sejak satu bulan sebelum hati perayaan.
Sementara itu, ia memperkirakan permintaan tahun akan meningkat dibandingkan tahun lalu.
"Biasanya itu sebulan sebelumnya mulai merangkak harganya.
Kami masih wait and see, tunggu perkembangannya. Nanti kalau mulai naik naik, teman-teman dari PPDS seperti biasa rapat lagi untuk mencari solusi terbaik, antisipasinya, seandainya sudah deadlock otomatis naik.
Sementara ini kami bisa cari sumber-sumber yang lain."
Pemprov Jateng Gelar Pelatihan Padat Karya Menghadapi Badai PHK |
![]() |
---|
Berkat Intervensi Menyeluruh, Kemiskinan Jawa Tengah Turun Jadi 9,48 Persen |
![]() |
---|
Gubernur Luthfi Usulkan Proyek Rp 73 Triliun untuk Atasi Rob dan Perbaikan Jalan di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Tren Childfree Mulai Masuk Jawa Tengah: BKKBN Pantau Pergeseran Pola Pikir Anak Muda |
![]() |
---|
Sosok Zilan, Mantan Pebalap Liar Tegal Yang Kini Jadi Wakil Jateng di Kompetisi Mekanik Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.