Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

IPM Blora Alami Kenaikan, Angka Rerata Lama Sekolah Bertambah 0,11 per Tahun

IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: deni setiawan
PEMKAB BLORA
Bupati Blora Arief Rohman memberikan pembinaan di Bidik Blora, Graha Larasati Blora, Rabu (3/5/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Pada 2022, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Blora naik 0,58 poin menjadi 69,95.

Untuk rata-rata lama sekolah bertambah 0,11 per tahun atau menjadi 7,01 per tahun pada 2022.

Bupati Blora Arief Rohman terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat tetap menjadi prioritas.

Utamanya terkait layanan dasar yang bersifat fundamental seperti pelayanan kesehatan, pembangunan jalan, sarana pendidikan, dan infrastruktur lainnya tetap akan berlanjut.

Hal ini disampaikannya saat memberikan pembinaan di Bidik Blora, Graha Larasati Blora, Rabu (3/5/2023).

Tidak hanya di Bidik Blora, hal ini juga disampaikan Bupati saat menghadiri Pembinaan ASN dan Halal Bihalal Bidik Kecamatan Tunjungan dan Jepon.

Baca juga: Pemilu 2024, Bawaslu Blora Ingatkan Kerawanan Sengketa dalam Tahapan Pencalonan Legislatif

Baca juga: Bupati Blora Beri Penghargaan Dua Pelajar Blora yang Diterima di 10 Kampus Luar Negeri

“Hari ini saya ada 16 kegiatan, mohon maaf jika ada keterlambatan, di bulan Syawal ini mari jadikan sebagai momentum untuk saling memaafkan."

"Mari satukan langkah, tingkatkan semangat kebersamaan, saling mengingatkan, dan saling membantu untuk membangun kabupaten Blora,” jelas Arief Rohman.

“Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 2022 naik 0,09 tahun, menjadi 12,44 tahun."

"Ini setara lulus SMA atau semester 1 kuliah,” tandas Arief Rohman.

Dari sisi pendidikan, menurut Bupati, IPM dipengaruhi 2 hal tersebut.

IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

“Kami masih mempunyai Anak Tidak Sekolah (ATS), ini adalah PR untuk menanganinya,” tutur Arief Rohman.

Dikatakannya, desa-desa yang angka ATS -nya masih tinggi biasanya akan terjadi pernikahan dini.

Kalau itu terjadi, kemungkinan besar stunting akan meningkat.

“Kami juga minta peran guru dan keluarga besar korwil bidik untuk hal tersebut, Untuk Sesarengan Mbangun Blora, memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," pinta Arief Rohman.

Baca juga: Kenakan Pakaian Adat Sumbar, Wabup Blora Pimpin Upacara Hardiknas, Pesannya: Bekerja Gunakan Hati

Terkait Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah, Bupati Arief berpesan agar sekolah memasukkan materi pengelolaan sampah dalam P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Kurikulum Merdeka.

Yakni dalam rangka membangun kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini.

“Setiap sekolah harus menjadi Sekolah Adiwiyata, yaitu membangun sekolah yang berwawasan lingkungan, menciptakan suasana sekolah yang bersih, sehat dan nyaman untuk menunjang kegiatan belajar mengajar."

"Ketika lingkungan sehat, siswa pun sehat sehingga prestasi sekolah bisa meningkat,” papar Arief Rohman.

Diterangkannya, pendidikan karakter dan agama ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, karena masing-masing saling membutuhkan dan bernilai lebih, menyeimbangkan dan saling  melengkapi.

“Kurangnya pendidikan karakter, pendampingan, teladan dan pendidikan agama adalah faktor penyebab menurunnya moral para pelajar atau generasi muda pada umumnya,” terang Arief Rohman.

Dirinya berharap kepada pada para guru untuk mendidik anak didiknya dengan lebih baik, supaya kelak anak didiknya menjadi anak yang berkualitas.

Baca juga: Sidak MPP, Bupati Blora Pastikan Loket Pelayanan Sudah Aktif Layani Warga

“Kami juga berharap agar niat ikhlas para guru dalam melaksanakan tugas selama ini terus dikuatkan."

"Sebab tantangan pendidikan ke depan akan semakin besar."

"Ini adalah momentum untuk introspeksi diri demi kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Blora,” harap Arief Rohman.

Di sisi lain, Bupati menyadari sepenuhnya, masih banyak kekurangan di sisi pembangunan Kabupaten Blora.

Untuk itu, dirinya beserta seluruh jajaran Pemkab Blora menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan.

“Kami berharap Korwil Bidik ini terus bisa menjadi wadah komunikasi yang efektif antar anggotanya dan terus bisa memberikan manfaat yang baik kepada anggotanya, maupun Blora pada umumnya,” harap Arief Rohman.

Pemkab Blora senantiasa membuka diri dalam menerima masukan, usul, saran serta kerja sama untuk kelanjutan pembangunan ke depan.

"Kami ucapkan terima kasih atas peran aktif masyarakat, termasuk Korwil Biddik Kecamatan Blora di dalamnya, dalam mengawal program pembangunan."

"Hal ini tentu demi satu tujuan yang sama yakni mewujudkan Blora yang Unggul dan Berdaya Saing,” pungkas Arief Rohman. (*)

Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo Silaturahmi ke Gus Baha: Pasti Belajar Sesuatu yang Baru

Baca juga: Ini Catatan Pertamina Terhadap Konsumsi BBM Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran di Jateng

Baca juga: Ada 3 Calon, Bagaimana Hasil Wawancara Seleksi Direktur TSTJ Solo?

Baca juga: Harga Daging Sapi Kembali Normal di Pasaran Semarang, Saat Ini Rp 110 Ribu per Kilogram

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved