Berita Kesehatan

Awas Potensi Heat Stroke Saat Cuaca Ekstrem, Tubuh Ibarat Ponsel Ngehang Karena Kepanasan

Tubuh yang bekerja di bawah hawa panas tinggi seperti telepon seluler (ponsel) yang digunakan terus-menerus hingga baterai dan fisik ponsel kepanasan.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AMANDA RIZQYANA
dr Daniel Cahyadi, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unika Soegijapranata Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perubahan cuaca ekstrem yang saat ini terjadi di Kota Semarang, secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada fisik manusia.

Cuaca ekstrem yang dimaksud itu seperti panas terik saat siang hari dan hujan deras mendadak saat sore hari.

Adapun anomali cuaca tersebut menimbulkan potensi penyakit yang muncul yakni influenza dan heat stroke.

Penjelasan mengenai potensi penyakit tersebut disampaikan dr Daniel Cahyadi, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unika Soegijapranata Semarang.

Baca juga: Dampak Kesehatan Kulit Akibat Cuaca Panas yang Ekstrem

"Kalau ngomongin potensi penyakit, karena ini bisa bilang cuaca ekstrem."

"Sekali panas benar-benar terik dan bisa diguyur hujan deras mendadak."

"Biasa kalau di saat-saat seperti ini, penyakit yang menyerang ada beberapa."

"Seperti influenza yang dikenal orang Indonesia sebagai masuk angin biasanya, itu yang paling sering," terangnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/5/2023).

Selain influenza, penyakit lain yang timbul ialah heat stroke atau sengatan panas karena hawa panas yang tinggi dan berbahaya bagi pekerja lapangan atau luar ruangan.

Adapun secara sederhana, tubuh yang bekerja di bawah hawa panas tinggi seperti telepon seluler (ponsel) yang digunakan terus-menerus hingga baterai dan fisik ponsel kepanasan.

Baca juga: Apa Itu Stroke Haba? Penyebab Anak Meninggal karena Cuaca Panas Ekstrem, Ini Gejala Heat Exhaustion

"Ketika ponsel kena panas berlebihan, akan ngehang atau berhenti bekerja," kata dr Daniel.

Analogi tersebut juga sama dengan tubuh, ketika bekerja ekstra di bawah paparan cuaca panas ekstrem, tubuh akan mengalami henti kerja sementara dan hilang kesadaran atau pingsan.

Untuk itu ia mengimbau bagi pekerja lapangan untuk selalu mengenakan topi atau pelindung kepala saat beraktivitas di luar ruangan untuk menghindari paparan panas langsung ke kepala.

Selain itu, tercukupinya cairan tubuh dengan mengonsumsi air putih saat panas terik sangat dianjurkan agar tubuh tetap terhidrasi.

Baca juga: Panas Ekstrem di Rembang! Warga Goreng Krupuk dan Telor Tanpa Kompor

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved