Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Demokrat ‘Digoda’ PKB dan Golkar, Surya Paloh: Karena Dia Berharga

Demokrat ‘Digoda’ PKB dan GolkarJAKARTA, TRIBUN- Koalisi Perubahan terbentuk dari gabungan Partai Nasdem,Demokrat dan PKS dengan calon presiden mereka

KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Keduanya mengadakan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (22/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM -- Demokrat ‘Digoda’ PKB dan GolkarJAKARTA, TRIBUN- Koalisi Perubahan terbentuk dari gabungan Partai Nasdem,Demokrat dan PKS dengan calon presiden mereka Anies Baswedan.

Namun belakangan Partai Demokrat ditemui oleh Golkar dan PKB. Sejumlah pihak menyebut pertemuan jadi salah satu upaya parpol di luar Koalisi Perubahan untuk menggoda Demokrat.

Menanggapi anggota koalisinya digoda, Ketua Umum Partai Nasdem,Surya Paloh menyebut alasan paling sederhana dan secara nalar umum hal itu bisa terjadi karenaDemokratberharga bagi parpol di luar Koalisi Perubahan yang menemuinya.

“Jawaban yang paling sederhana dan dengancommon sensekita, karena dia berharga,” kata Paloh dalam tayangan Ni Luh di Youtube Kompas TV, ditulis Selasa (9/5).

Lantaran berharga dan dikhawatirkan atau ada sesuatu yang diperlukan, Paloh menyebut partai lain mencoba menggoda Demokrat.

Menurutnya hal sebaliknya akan terjadi jika sebuah parpol tak punya nilai dan harga. Ia menyebut partai yang demikian tidak akan didatangi dan digoda oleh parpol lainnya.

“Coba nggak ada harga, untuk apa diganggu. Karena dikhawatirkan, karena ada sesuatu yang diperlukan. Coba kita tidak punya value, tidak punya harga, siapa yang mau datang,” tegas Paloh.

Di sisi lain, Surya Paloh mengakui partainya tak pernah didatangi atau digoda oleh partai politik lain di luar Koalisi Perubahan.

Paloh menganggap karena Nasdem kurang menarik dan punya daya tawar yang rendah. “Nasdem ini memang mungkin saja kurang menarik, nggak ada yang datang ganggu-ganggu. Nggak ada benar saya jujur,” ungkap Paloh.

Paloh pun menyebut hal ini unik sekaligus bertanya-tanya mengapa partai politik lain tak ada yang mendatangi Nasdem, seperti halnya Demokrat yang didatangi oleh Golkar dan PKB.

“Ini paling unik, kenapa nggak datang ke Nasdem. Saya pikir daya tawar Nasdem rendah sekali,” ucap Paloh.

Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, turut menyoroti pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Ketua Umum Partai NasDemSurya Paloh.

Jamiluddin meyakini, dalam pertemuan tersebut turut dibahas soal peta politik atau koalisi. Dia menduga,Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Surya Paloh untuk keluar dari Koalisi Perubahan

 
"Kalau (pertemuan) dengan Luhut, ada kemungkinan ia ingin menarik Nasdem keluar dari Koalisi Perubahan," ucap Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Selasa (9/5).


Terlebih, kata Jamiluddin, keduanya pernah bersama di Partai Golkar dengan posisi sama-sama sebagai senior partai.

Atas hal itu, dirinya menduga kalau pertemuan dengan Surya Paloh menjadi upaya Luhut Binsar Pandjaitan untuk merayu pimpinan Partai NasDem itu tetap seirama dengan koalisi pemerintah yang mendukung Jokowi.

"Sebagai representasi Jokowi, Luhut tampaknya ingin Surya tetap di Koalisi Pemerintah dengan harapan membatalkan mengusung Anies," ucap Jamiluddin.

Tak hanya dari sisi Luhut, pertemuan itu juga dinilai Jamiluddin menjadi upaya Surya Paloh untuk mengajak Partai Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat.

"Kesan itu beralasan mengingat posisi Golkar yang kurang menguntungkan di KIB paska PPP mencalonkan Ganjar Pranowo menjadi capres. Ketidakpastian itu tentu membuka celah Golkar berpindah haluan," kata Jamiluddin.

 
Meski demikian, Jamiluddin menilai kecil potensi Partai Golkar bergabung dengan Koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (capres) tersebut.

"Namun peluang itu tampaknya kecil terwujud," kata dia.

Terlebih, terkait pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Jamiluddin menilai Menko Marves itu saat ini masih merepresentasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sehingga Luhut dinilai sulit untuk diajak oleh Surya Paloh berpindah haluan ke Koalisi Perubahan.

Sementara itu, kondisi serupa terjadi pada Airlangga yang juga telah ditemui Surya Paloh. (tribunnews/Rizki Sandi Saputra/Danang Triatmojo)

Baca juga: Status Darurat Covid-19 Belum Dicabut Tunggu Pengumuman Presiden Jokowi

Baca juga: Jasa Raharja Jamin Santunan untuk Korban Kecelakaan di Guci Dari Rp 20 Juta Sampai Rp 50 Juta

Baca juga: Disbudpar Dorong Pelaku Wisata di Semarang Urus Izin Melalui OSS

Baca juga: Ada Penampakan Pocong dan Bawa Keranda Saat Nelayan Pati Demo Protes PP Nomor 11 Tahun 2023

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved