Berita Regional
Terungkap Kenapa Tukul Pembacok Arya Saputra Baru Tertangkap Usai 2 Bulan Buron, Remaja tapi Licin
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso kemudian membeberkan alasan pihaknya kesulitan menangkap Tukul
TRIBUNJATENG.COM - Keluarga Arya Saputra tak bisa menahan emosi melihat sosok ASR alias Tukul (17).
Tukul adalah pelaku pembacokan Arya Saputra siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor yang sangat mereka cintai.
Perlu waktu cukup lama bagi polisi untuk menangkap Tukul
Ya, sebelum berhasil ditangkap di Yogyakarta, pada Kamis (11/5/2023), Tukul sempat buron selama dua bulan.
Baca juga: Husen Beri Sebungkus Rokok untuk Jessie Pujaan Hati Usai Bunuh Bos Galon Semarang, Sorot Wajah Beda
Baca juga: Makam Arya Pelajar yang Tewas Dibacok saat Pulang Sekolah Berbau Harum, Datangi Keuarga di Mimpi
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso kemudian membeberkan alasan pihaknya kesulitan menangkap Tukul.
Menurut Bismo, remaja 17 tahun tersebut cukup lihai dalam hal melarikan diri.
"Kendalanya ini tersangka cukup lihai," ucap Bismo.
Bukan tanpa penyebab, keahlian Tukul melarikan diri ternyata dipengaruhi oleh masa lalunya yang kelam.
Sebelum membacok Arya Saputra sampai meninggal dunia di Simpang Pomad, Tukul rupanya merupakan seorang residivis.
Meski masih berusia muda, Tukul pernah terlibat beberapa kasus kejahatan, mulai dari penjambretan hingga pencurian.
Bahkan Tukul pernah merasakan penjara.
"Sebelumnya memang dia pernah terlibat kejahatan jambret, pencurian di wilayah Bogor Kabupaten," kata Bismo.
"Kemudian ditahan di Polres, kemudian teruskan di Lapas, melakukan kejahatan ini," imbuhnya.
Bismo lalu menjelaskan saat Tukul tahu dirinya menjadi buronan polisi, remaja tersebut langsung melarikan diri ke beberapa wilayah.
Mulai dri Jakarta hingga Yogykarta.
"Mendengar dia buron dan dicari, ia lalu melarikan diri Bogor kota, Cianjur, kemudian Jakarta, lalu ke Yogkarta," ujar Bismo.
"Dia berusaha menghilangkan jejak," imbuhnya.
Di Yogyakarta, Tukul ditangkap di sebuah warung.
Rupanya di sela-sela pelariannya, Tukul bekerja di warung tersebut demi mengisi perut.
"Selama di Yogyakarta dia warung, sempat bekerja," kata Bismo.
Ayah Angkat Arya Meradang
Mendapat kabar Tukul ditangkap dari pihak kepolisian, keluarga angkat Arya Saputra langsung mendatangi Polresta Bogor Kota.
Mereka ingin memastikan bahwa pelaku benar-benar sudah tertangkap.
Setelah tiba di Mapolresta Bogor Kota, ayah angkat Arya Saputra, Ruja'i tak kuasa menahan rasa amarahnya ketika melihat pelaku yang sedang di BAP oleh pihak kepolisian.
Bahkan, Ruja'i mengakui bahwa dirinya sempat mengumpat kepada pelaku karena emosinya sudah tak tertahankan lagi.
"Terus terang aja saya ngomong kasar tadi karena emosi sama dianya (pelaku)," ujarnya kepada wartawan di kediamannya di Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (11/5/2023).
Bahkan, karena rasa emosinya yang sudah memuncak, Ruja'i begitu bernafsu untuk memberikan pelajaran terhadap pelaku pembunuh anaknya.
"Saya sih pengen nonjok terus terang aja, saya udah kesel banget," katanya.
Karena khawatir terjadi kegaduhan yang berlebih, Ruja'i pun diarahkan oleh polisi untuk menunggu di luar ruangan BAP.
"Akhirnya ditahan sama polisinya disuruh tunggu di luar," katanya.
Sejak pertistiwa pembacokan Arya Saputra Siswa SMK Bina Marga Kota Bogor pada Jumat (10/3/2023) lalu, terhitung sudah 35 hari ASR (17) alias Tukul melarikan diri. (TRIBUNBOGOR)
Baca juga: Tukul Eksekutor Pembacokan Arya Saputra Ditangkap di Yogya, Sikap Tak Pantas Keluarga Pelaku Terkuak
Ruja'i lalu berharap pelaku mendapat hukuman mati.
"Semuanya berharap dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati," ujarnya.
Ruja'i mengaskan, pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
Sebab, kata dia, nyawa seseorang tidak bisa tergantikan dengan apapun.
"Karena anak saya engga bisa dibayar dengan uang, nyawa harus bayar nyawa," tegasnya.
Di tempat yang sama, ibu angkat korban, Kusmiati (51) mengutarakan hal senada.
Ia berharap pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya.
"Kalau dihukum ringan kan bisa keluar, kalau anak saya kan engga bisa kembali," katanya.

Seperti diketahui, Arya Saputra meninggalkan orang-orang yang dicintainya dengan cara yang cukup tragis, yaitu menjadi korban pembacokan oleh pelajar lain ketika pulang sekolah pada Jumat (10/3/2023).
Arya Saputra yang saat itu bersama empat orang temannya sedang menyebrang jalan di Simpang Pomad terkena sabetan senjata tajam oleh tiga orang pelajar yang berboncengan dari arah Cibinong menuju Kota Bogor.
Akibatnya, Arya Saputra mengalami luka terbuka pada bagian wajah sebelah kiri.
Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong karena luka yang dialaminya sangat serius. (TribunJakarta.com )
Tampang Pria Tak Berseragam Dinas Tapi Ngaku Polisi Minta Surat Kendaraan Pengunjung Mal |
![]() |
---|
Rayakan Hari Anak Nasional, McDonald's Indonesia Perkenalkan Konsep Baru Klub McKids |
![]() |
---|
Pejudi Kocar-kacir Lompat ke Sungai saat Digerebek Polisi |
![]() |
---|
Belajar Bobol Password Brankas dari YouTube, ART Gasak Uang Majikan Rp50 Juta |
![]() |
---|
Pria Ditemukan Tewas di Kanal, Diduga Epilepsi Kambuh saat Mancing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.